GayaTekno.id – Dengan kemajuan teknologi, cara untuk mencapai kesuksesan di industri musik kian terbuka lebar.
Untuk menjadi superstar, para musisi kini tidak hanya bisa mengikuti kompetisi menyanyi atau band, audisi terbuka, demo rekaman, hingga pertunjukan langsung; tapi juga dengan bantuan platform digital, seperti aplikasi streaming musik.
Namun di tengah kemajuan tersebut, masih perlukah proses talent scouting (pencarian bakat) bagi para musisi independen alias indie untuk memuluskan karir mereka menuju puncak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Resso menggelar workshop online yang membahas seputar keberadaan talent scouting bagi para musisi indie.
“Resso mendorong musisi independen untuk memahami cara memasuki industri dengan mempelajarinya langsung dari sumber yang kompeten dan berpengalaman. Coaching Clinic kami bertujuan untuk berbagi pengetahuan, keahlian, praktik terbaik dan yang terpenting, pengalaman, dari mitra kami di industri musik,” jelas Diza Anindita, Head of Marketing Resso Indonesia secara virtual pada Kamis (22/7/2021).
“Topik-topik yang kami bahas di klinik ke-dua ini akan menjelaskan proses pencarian bakat, pekerjaan kreatif yang harus dilakukan para musisi berbakat dan bagaimana Resso dapat mendukung proses, yang bila dilakukan bersama, dapat melambungkan karir para arti,” inbuhnya.
Selain sebagai platform untuk mempromosikan artis dan lagu baru, proyek Cover Artist merupakan contoh upaya dan inisiatif pencarian bakat Resso.
Integrasinya dengan TikTok memberikan kolaborasi lintas platform yang produktif dalam meningkatkan karir musisi muda berbakat ke tingkat berikutnya.
Resso memadukan lagu-lagu trending dengan penyanyi berbakat untuk mengerjakan lagu yang dipilihkan, serta memanfaatkan popularitas mereka di platform media sosial.
Berawal dari tiga artis baru di penghujung tahun 2020, dan hingga kini, delapan artis lainnya telah sukses mengembangkan karir mereka melalui jalur ini, diantaranya Tami Aulia, Willy Anggawinata, Jebung & Asyraff Jamal, Bulan Sutena, Mitty Zasia, Elsa Japasal dan Putri Ariani. Proyek ini ditujukan untuk memunculkan penyanyi berbakat baru setiap bulan.
Dari sudut pandang dapur rekaman, Simhala Avadana selaku Artists & Repertoires dari Trinity Optima Production mengatakan bahwa membangun dan mengelola karir seorang seniman membutuhkan upaya kolaboratif yang fokus pada kekuatan seniman, karya kreatif dan prospek bisnis.
“Seorang penyanyi atau musisi harus memiliki karakter orisinil, bakat unik, dan pola pikir kreatif. Itu adalah persyaratan mendasar bahkan sebelum kita mulai membicarakan hal lain,” ujarnya.
“Begitu kita menemukan artis yang sangat berbakat maka kita bisa mulai membangun faktor kunci lainnya, seperti lagu mana yang harus dipilih, imej seperti apa yang akan diproyeksikan, dan program promosi apa yang harus dilakukan. Upaya komprehensif kami harus ditujukan untuk membuat penyanyi atau musisi bersinar di pasar yang kompetitif ini,” imbuhnya.
Selama masa pandemi ini, Trinity telah mengorbitkan enam artis baru, satu dari proyek pencarian bakat dan sisanya dari program televisi.
Pada kesempatan yang sama, musisi indie Mitty Zasia yang diorbitkan melalui proyek Cover Artist Resso percaya bahwa membangun karir di industri musik tidak hanya membutuhkan bakat dan impian, tetapi kerja keras, ketekunan, dan profesionalisme.
“Bekerja dengan Resso pada proyek cover artis telah mengajarkan saya pentingnya proses kreatif karena saya harus menafsirkan lagu dan membuatnya sesuai dengan karakteristik Mitty,” tutup pelantun lagu cover ‘Jaga Mata Jaga Hati’ tersebut.
Berikan Komentar