GayaTekno.id – Meski dikenal sebagai salah satu negara modern dan maju di dunia, Jepang rupanya punya sejumlah tradisi unik dan menarik.
Meski demikian, tidak semua tradisi di Jepang berakhir dengan baik. Misalnya Ubasute, tradisi membuang lansia di Jepang yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Secara harfiah, Ubasute bermakna menelantarkan wanita tua. Dirangkum dari berbagai sumber, tradisi Ubasute bermula pada tahun 1783. Saat itu, Jepang diterpa letusan gunung Asama.
Akibat bencana alam tersebut, ladang, perkebunan, dan persawahan di sekitar pegunungan gagal panen sehingga masyarakat kelaparan.
Untuk menghemat pangan, orang tua berumur senja terpaksa ‘dibuang’ dan ditelantarkan ke hutan di area pegunungan oleh anggota keluarganya sendiri.
Sejumlah lansia ditinggalkan dan dibiarkan mati dengan cara-cara yang kurang manusiawi, seperti kelaparan, kedinginan, dehidrasi atau dimakan binatang buas. Mengerikan, bukan?
Untungnya, rantai tradisi Ubasute ini berhasil dihentikan berkat adanya cerita rakyat yang menyebar dari mulut ke mulut. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang hendak membuang ibunya ke gunung terpencil.
Tapi dalam perjalanan, sang Ibu terus mematahkan ranting pohon dan menebarnya di sepanjang jalan. Ketika hendak ditinggalkan, ia pun berkata pada anaknya, “ikuti saja ranting pohon yang kutebar sepanjang jalan dan kamu akan menemukan jalan pulang.”
Setelah mendengarkan perkataan sang Ibu, si anak menjadi terharu. Meskipun sang Ibu mengetahui dirinya akan dibuang, namun ia tetap mengkhawatirkan anaknya dan tak lupa memberinya nasehat.
Setelah melewati gejolak batin, sang anak akhirnya memutuskan untuk membawa ibunya kembali dan merawatnya hingga akhir hayat. Demikian kisah dibalik Ubasute, tradisi membuang orang tua di Jepang.
Berikan Komentar