2025, IWG Targetkan Buka 18 Lokasi Baru di Indonesia

International Workplace Group

Jakarta, GayaTekno.id – Penyedia ruang kerja fleksibel dunia International Workplace Group (IWG) akan membuka lokasi baru di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Makassar yang dilengkapi dengan ruang kerja bersama (co-working space) dan ruang kreatif (creative space), kantor privat dan ruang rapat.

Pembukaan fasilitas kelas dunia ini sejalan dengan upaya untuk menghadirkan sarana unggulan di berbagai lokasi, seiring dengan semakin nyatanya pola kerja hybrid bagi banyak pekerja.

IWG berencana membuka 18 ruang kerja fleksibel berteknologi tinggi di Indonesia pada tahun 2025 mendatang. Lokasi baru ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan bisnis di Indonesia yang berupaya menekan biaya operasional.

Di tengah kenaikan harga sewa properti komersial, studi terbaru IWG menunjukkan bahwa pola kerja hybrid dapat menghemat hingga Rp 175 juta per karyawan.

Penambahan lokasi baru IWG dilakukan setelah perusahaan mencatat pendapatan, arus kas, dan pertumbuhan laba tertinggi sepanjang sejarahnya, didukung oleh ekspansi yang pesat dengan membuka 465 lokasi baru hanya dalam paruh pertama tahun 2024.

“Langkah ini akan memungkinkan perusahaan untuk terus memperluas bisnis mereka di kawasan dengan pertumbuhan tinggi, sambil meminimalisasi biaya sewa dan emisi, tutur Mark Dixon, CEO & Founder IWG.

Dengan permintaan yang kuat dan berkelanjutan, seiring dengan semakin banyak perusahaan dari berbagai skala yang mengadopsi pola kerja hybrid untuk jangka panjang, IWG memproyeksikan bahwa sebesar 30% dari seluruh properti komersial akan menjadi ruang kerja fleksibel pada tahun 2030.

Melalui kemitraan dengan IWG, para mitra dapat memanfaatkan pertumbuhan pesat sektor ini dengan dukungan pengalaman tak tertandingi yang dimiliki IWG.

Akan ada 18 lokasi ruang kerja bersama (co-working space), berlokasi di Menara Sunlife, Setiabudi 2, Menara Cakrawala, Autograph Tower, Graha Makmur, Sinarmas Land Plaza, Gedung Cashbac, Altira Business Park, Jakarta International Tower di Jakarta, Wisma BCA BSD di Tangerang, Mega Office Park di Bekasi, Panembahan Senopati dan Barsa City di Yogyakarta, Graha Bukopin dan Sinarmas Land Plaza di Surabaya, Berry Biz Hotel di Bali dan Menara Bosowa di Makassar.

Semua dirancang untuk memenuhi kebutuhan pekerja modern dengan pola kerja hybrid. Fasilitas ini mencakup kantor pribadi, ruang rapat, ruang kerja bersama (co-working space), dan ruang kreatif (creative space).

Dengan menghadirkan ruang kantor berkualitas tinggi di lokasi-lokasi tersebut, International Workplace Group (IWG) memberikan kemudahan bagi masyarakat lokal untuk merasakan konsep ‘ke kota dalam 15 menit,’ di mana pekerja dapat bekerja dekat dengan tempat tinggal mereka tanpa harus menempuh perjalanan jauh.

Selain itu, layanan Design Your Own Office dari IWG memungkinkan perusahaan menyesuaikan ruang kerja sesuai dengan kebutuhan mereka sepenuhnya.

“Kami sangat senang dapat memperluas jangkauan kami di wilayah ini dan menghadirkan ruang kerja fleksibel berkualitas tinggi yang lebih mudah diakses untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat,” tegas Mark.

Dengan lokasinya yang strategis, ruang kerja bersama yang baru ini memungkinkan perusahaan mengurangi jejak karbon dari perjalanan harian karyawan mereka. Penelitian ahli International Workplace Group (IWG) menunjukkan bahwa perjalanan menggunakan mobil setara dengan jejak karbon sebesar 3,2-ton CO2 per orang per tahun.

IWG memiliki hampir 4.000 lokasi di lebih dari 120 negara. Anggota IWG dapat mengakses semua lokasi dan layanan bisnis melalui aplikasi International Workplace Group.

Strategi ekspansi multi-brand IWG dirancang untuk menarik berbagai jenis bisnis dan wirausahawan. Pada tahun 2023, IWG menyambut lebih dari 800 lokasi baru dan mencatat 83 persen perusahaan Fortune 500 sebagai bagian dari basis pelanggannya.

Seiring dengan percepatan peralihan menuju pola kerja hybrid, potensi pertumbuhan di sektor ini meningkat secara eksponensial, dengan perkiraan sebanyak 1,2 miliar pekerja kantoran di seluruh dunia dan potensi pasar yang mencapai lebih dari 1,57 triliun pound sterling.

Tingkat hunian kantor konvensional diperkirakan akan terus menurun karena semakin banyak bisnis yang membutuhkan ruang tradisional lebih sedikit dan beralih ke ruang kerja fleksibel.