GayaTekno.id – Sebuah riset dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pada 2020 mencatat bahwa 7 dari 10 pedagang yang berjualan di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan di kisaran 133%.
Dalam riset yang berjudul “Bertahan, Bangkit dan Tumbuhnya UMKM di Tengah Pandemi melalui Adopsi Digital” ini sekaligus menunjukkan bahwa kolaborasi antara platform ecommerce dengan pebisnis UMKM mampu menggerakkan perekonomian nasional di tengah pandemi.
Untuk rinciannya, tiga provinsi dengan peningkatan penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia, yaitu NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%), dan Sulawesi Selatan (73,3%).
Sementara tiga provinsi dengan peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi berasal dari Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%), dan DKI Jakarta (28,3%).
“Pandemi telah mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi telah berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan untuk menjawab tantangan pandemi,” kata Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni dalam konferensi virtual yang dihelat Rabu (24/3/2021).
Pada kesempatan yang sama, Kepala LPEM FEB UI, Riatu Mariatul Qibthiyyah menjelaskan bahwa 68,6% penjual yang bergabung dengan Tokopedia pada saat pandemi merupakan pencari nafkah tunggal di keluarga.
76,4% penjual mengatakan kemudahan mengelola bisnis menjadi alasan utama bergabung dengan Tokopedia. Saat pandemi pula, terdapat 90% penjual berskala mikro di Tokopedia.
Sedangkan dari data internal Tokopedia, terdapat peningkatan jumlah penjual dari 7,2 juta sebelum pandemi Januari 2020 lalu menjadi lebih dari 10 juta penjual hingga saat ini.
Berikan Komentar