GayaTekno.id – Pada Kamis malam (24/4/2025), Bluesky mengalami gangguan besar yang berlangsung sekitar satu jam.
Selama periode tersebut, pengguna tidak dapat memuat feed mereka baik melalui aplikasi seluler maupun versi web, meskipun masih bisa masuk ke akun masing-masing.
Masalah yang dialami platform media sosial terdesentralisasi yang dikembangkan oleh mantan CEO Twitter, Jack Dorsey itu dikaitkan dengan “masalah jaringan PDS besar”.
Hal ini telah dikonfirmasi melalui pembaruan di halaman status Bluesky, sebagaimana dikutip dari TechCrunch pada Sabtu (26/4/2025).
Apa yang Terjadi?
Bluesky menggunakan protokol AT (Authenticated Transfer) yang memungkinkan desentralisasi melalui penggunaan Personal Data Servers (PDS).
Namun, gangguan ini menunjukkan bahwa meskipun arsitektur terdesentralisasi dirancang untuk menghindari titik kegagalan tunggal, masalah pada infrastruktur inti seperti PDS dapat tetap menyebabkan gangguan layanan.
Pada pukul 18:55 ET, Bluesky mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki gangguan besar pada instance PDS yang dihosting oleh Bluesky.
Kemudian, pada pukul 19:38 ET, mereka mengidentifikasi penyebab utama dan mulai menerapkan perbaikan.
CTO Bluesky, Paul Frazee, mengonfirmasi bahwa platform telah kembali online pada pukul 19:54 ET, meskipun upaya untuk menstabilkan sistem masih berlangsung.
Implikasi bagi Desentralisasi
Gangguan ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas desentralisasi dalam praktik.
Meskipun desentralisasi bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan mengurangi ketergantungan pada satu titik, implementasi teknis dan operasionalnya dapat menciptakan titik-titik kritis baru.
Dalam kasus ini, ketergantungan pada PDS yang dihosting oleh Bluesky menjadi titik lemah yang menyebabkan gangguan layanan.
Beberapa pengguna yang menggunakan infrastruktur Bluesky yang berbeda tidak terpengaruh oleh gangguan ini, menunjukkan bahwa desentralisasi dapat memberikan manfaat dalam hal redundansi dan ketahanan.
Pelajaran dan Langkah ke Depan
Insiden ini menyoroti pentingnya diversifikasi dan desentralisasi tidak hanya dalam desain arsitektur, tetapi juga dalam implementasi dan operasionalisasi.
Untuk meningkatkan ketahanan, Bluesky dan platform serupa perlu mendorong penggunaan PDS yang lebih beragam dan memastikan bahwa tidak ada ketergantungan berlebihan pada infrastruktur tertentu.
Selain itu, transparansi dalam komunikasi dan respons cepat terhadap gangguan sangat penting untuk menjaga kepercayaan pengguna.
Bluesky perlu terus meningkatkan sistem pemantauan dan respons mereka untuk meminimalkan dampak dari gangguan di masa depan.
Dengan demikian, gangguan yang dialami oleh Bluesky menunjukkan bahwa desentralisasi bukanlah solusi ajaib yang menghilangkan semua risiko kegagalan sistem.
Namun, dengan implementasi yang tepat dan diversifikasi infrastruktur, desentralisasi tetap dapat memberikan manfaat signifikan dalam hal ketahanan dan fleksibilitas.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa desain sistem yang robust dan manajemen operasional yang efektif adalah kunci untuk mewujudkan potensi penuh dari jaringan sosial terdesentralisasi.
