Jakarta, GayaTekno.id – PT Bank BTPN Tbk memperkenalkan lima produk reksa dana dari Syailendra Capital yang kini dapat diakses dengan mudah melalui platform digital banking Jenius.
Langkah ini mempertegas komitmen Bank BTPN untuk menyediakan produk investasi berkualitas tinggi kepada nasabahnya.
Wakil Direktur Utama Bank BTPN, Darmadi Sutanto, menyatakan bahwa pihaknya selalu berupaya untuk memilih produk investasi terbaik untuk Jenius.
“Reksa dana merupakan salah satu produk investasi strategis di Jenius, dan kami akan terus mendorong penggunaan layanan ini, terutama melalui platform digital kami. Saat ini, nasabah sudah bisa memulai investasi reksa dana dengan nominal Rp 10.000,” ujar Darmadi dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin lalu (12/8/2024).
Produk reksa dana yang diperkenalkan mencakup berbagai kategori, di antaranya adalah Syailendra Dana Kas yang merupakan reksa dana pasar uang (RDPU). Produk ini dirancang untuk investor dengan profil risiko konservatif karena stabilitasnya yang tinggi dan cocok untuk investasi jangka pendek (1 tahun).
Selain itu, ada juga Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP), sebuah reksa dana pendapatan tetap (RDPT) yang mengalokasikan dana 80-100 persen pada instrumen utang atau obligasi, baik dari pemerintah maupun korporasi. Di samping itu, Syailendra Fixed Income Fund (SFIF) juga menjadi bagian dari reksa dana pendapatan tetap yang fokus pada surat utang negara (SUN), sukuk, dan obligasi perusahaan.
Produk lainnya adalah Syailendra MSCI Value Index Fund (SMSCI) Kelas A, yang merupakan reksa dana indeks yang berinvestasi pada saham-saham dengan valuasi rendah berdasarkan indeks MSCI, menawarkan potensi return optimal dalam jangka panjang.
Sementara itu, Syailendra Equity Opportunity Fund (SROF) Kelas A adalah reksa dana saham yang dikelola dengan strategi khusus untuk menghasilkan imbal hasil di atas IHSG.
Nasabah Jenius dapat mengakses seluruh produk reksa dana ini melalui fitur “Wealth” di aplikasi Jenius, yang memungkinkan mereka untuk memonitor investasi dan melihat return secara real-time dalam bentuk rupiah dan persentase.
Chief Executive Officer Syailendra Capital, Fajar R Hidajat, menambahkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan layanan investasi yang mudah diakses tetapi juga untuk mendukung perkembangan pasar modal Indonesia, terutama dalam industri reksa dana.
“Peningkatan jumlah investor reksa dana adalah sinyal positif yang perlu disambut dengan baik oleh industri. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan solusi investasi yang aman, mudah diakses, dan terpercaya,” kata Fajar.
Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2024 menunjukkan bahwa jumlah investor reksa dana mencapai 12,3 juta, dengan dominasi investor individu hingga 99,89 persen.
Hal ini menandakan bahwa potensi pasar reksa dana di Indonesia masih sangat besar dan perlu terus dikembangkan dengan berbagai inisiatif yang kolaboratif.
Berikan Komentar