Laut Tengah, Film Religi Ala Drakor Segera Tayang

Film Laut Tengah

Jakarta, GayaTekno.id – Setelah sukses dengan “172 Days” yang mencatatkan box office, Starvision kembali mempersembahkan drama religi terbaru berjudul Laut Tengah yang diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Berliana Kimberly.

Diproduseri oleh Chand Parwez Servia, disutradarai Archie Hekagery, dan skenario ditulis oleh Oka Aurora, sinopsis film Laut Tengah akan menghadirkan kisah mengharukan yang
inspiratif tentang drama percintaan Haia (Yoriko Angeline), perempuan yang bersedia menjadi istri kedua Bhumi (Ibrahim Risyad) demi bisa keluar dari
kehidupannya yang kelam dan melanjutkan kuliah S2 di Korea.

Haia terjebak dalam dilema antara suaminya, Bhumi dan putrinya, Suri yang tak mau menerimanya, juga
istri pertama Bhumi, Aisa (Anna Jobling) yang mengalami sakit kritis.

Semua tokoh dalam kisah ini memiliki nama yang tanpa sengaja saling terhubung sebagaimana negara-negara yang dilewati oleh Mediterranean Sea/Laut Tengah, yaitu perairan yang menghubungkan tempat-tempat bersejarah dalam peradaban Islam.

Ada Turki dengan Masjid Hagia Sophianya, Mesir dengan kota cantik bernama Alexandria, Bumi Syam yang memiliki Suriah dan Palestina dengan Masjidil Aqsha di dalamnya, juga Selat Gibraltar menjadi pintu masuk ke perairan Laut Tengah.

Produser film Laut Tengah Chand Parwez Servia mengatakan, melalui film ini, Starvision ingin memberikan keragaman penceritaan, dengan tema religi yang dibalut dengan lanskap indah Korea, sehingga membuat film ini memiliki nuansa drama religi ala drama Korea (drakor).

“Film Laut Tengah menghadirkan kisah yang mengharukan dari perjalanan cinta
yang tidak mudah. Bagaimana manusia saling memahami perasaan mereka untuk lebih mengerti tentang takdir dan misteri kehidupan yang sulit ditebak. Starvision juga ingin menghadirkan penyegaran di genre drama religi yang juga kental dengan nuansa visual seperti drama Korea,” kata Chand di Jakarta pada Jumat (27/9/2024).

Sementara itu, penulis novel Laut Tengah Berliana Kimberly mengungkapkan rasa syukurnya. Cerita yang ditulisnya dengan penuh tangis dan perjuangan, kini menjadi bermakna lebih.

“Tulisan yang saya tulis sendiri malam-malam dengan penuh tangis dan lelah
seorang penulis, kini disayangi oleh banyak orang. Para pemeran film Laut Tengah juga mau berproses di cerita ini. Menghidupkan para karakter di novel, dan membuat cerita yang saya tulis menjadi lebih hidup,” imbuh Berliana.

Untuk setting lokasi film Laut Tengah, proses syuting berlangsung di Indonesia dan Korea Selatan dengan support dari Seoul Metropolitan Government dan Seoul Film Commission.

Film bioskop terbaru ini menjadi kolaborasi lintas negara. Selain model dan aktris asal Malaysia Anna Jobling yang memerankan Aisa, dalam produksinya juga melibatkan kru lokal
Korea Selatan.

Sinopsis film laut tengah

Di sisi lain, casting film Laut Tengah diantaranya dibintangi oleh Yoriko Angeline, Ibrahim Risyad, Anna Jobling, Aliando Syarief, Gabriel Prince, Azkya Mahira, Cut Mini, Pritt Timothy, Nungki Kusumastuti, Djenar Maesa Ayu, Alex Rio, dan pemain lainnya dari Korea juga Indonesia.

Kepada awak media, Yoriko Angeline menceritakan pengalamannya selama menjalani proses syuting di Korea Selatan.

Menghidupkan karakter Haia yang membawa Yoriko ke dalam pengalaman baru dalam berakting. Ia pun merasa bersyukur bisa mempelajari hal dan pengalaman baru di film ini.

“Saat di Korea, aku juga jadi banyak belajar tentang jejak-jejak ke-Islaman di sana. Mulai dari mendalami kajian politik Asia Timur, dan melihat peradaban Islam di Korea yang memiliki majelis keilmuan Islam di masjid Itaewon,” kata pemeran Haia tersebut.

Sementara itu, sutradara film aut Tengah Archie Hekagery, menjalskan bahwa selama syuting dan merampungkan film ini, ia merasa senang karena bisa menyalurkan kecintaannya terhadap drakor dalam film yang digarapnya.

“Sebagai pencinta drakor, saya senang akhirnya bisa menuangkan apa yang selama ini menjadi referensi ke dalam karya terbaru bersama Starvision. Film Laut Tengah menjadi film drama religi yang memiliki sentuhan berbeda, dengan nuansa ala drakor, dan semoga penonton terhibur dan terbawa emosinya saat menonton di
bioskop,” pungkasnya.

Feby Vebriani
Beberapa orang itu seperti mendung. Ketika mereka menghilang, suasana jadi lebih cerah.