Jakarta, GayaTekno.id – Erajaya Active Lifestyle resmi memperkenalkan DJI Mavic 3 Pro ke Indonesia pada hari ini, Jumat (5/5/2023).
Andre Tan, Deputy CEO Erajaya Active Lifestyle menjelaskan, Mavic 3 Pro merupakan jawaban dari tren penggunaan drone yang semakin meningkat.
Merujuk pada data Mordor Intelligence, pertumbuhan bisnis drone hingga tahun 2028 akan tumbuh dengan rataan lebih dari 29 persen setiap tahunnya. Kemudian di Indonesia sendiri, Asosiasi Sistem & Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) mencatat adanya pertumbuhan jumlah pilot drone.
Detailnya, jumlah pilot drone komersial saat ini telah meningkat sebesar 30 persen dalam 1 tahun terakhir, dengan jumlah pilot per Agustus 2021 adalah sebanyak 35.000 orang menjadi 50.000 orang.
“DJI Mavic 3 Pro merupakan salah satu produk unggulan yang kami luncurkan hari ini karena membawa tiga sensor kamera. Mulai 25 April – 11 Mei 2023 lalu, kami sudah membuka pre order DJI Mavic Pro 3,” ujar Andre di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Pada kesempatan yang sama, Sony Wibowo selaku Head of Business Unit Erajaya Active Lifestyle memaparkan target pasar drone terbaru DJI tersebut.
Menurutnya, seiring berkembangnya industri perkontenan dan media sosial di Indonesia, kualitas video dan foto menjadi bahan pertimbangan para pembuat konten.
“Dengan Mavic 3 Pro, ketika perekaman video, tidak perlu ada maju mundur karena ada tiga sudut pengambilan gambar yang berbeda. Spesifikasi DJI Mavic 3 Pro dilengkapi tiga kamera beresolusi tinggi yang salah satunya adalah lensa Hasselblad,” imbuh Sony.
Terkait spesifikasi, Product Specialist DJI Benedictus Wijiadi mengatakan bahwa DJI Mavic 3 Pro membawa tiga sensor kamera dengan kegunaan yang berbeda.
“(Sensor) yang di bawah itu pakai Hasselblad 20 MP, setara dengan 2,44 mm. Lalu ada kamera medium tele lens yang menghasilkan 3 optical zoom dengan keluaran 48 MP, serta long tele lens 166 mm yang menghasilkan 12 MP dengan aperture f/3.4,” papar pria yang karib disapa BJ tersebut.
Meski terbilang canggih, ia mengingatkan agar pilot tetap memperhatikan laju DJI Mavic 3 Pro, terutama ketika berada di sekitar objek yang kecil.
“Untuk area yang solid, drone akan secara otomatis berhenti guna menghindari benturan. Akan tetapi jika objek di sekitar drone sangat kecil, seperti kabel, benang layang-layang, atau ranting pohon yang tidak berdaun, itu tetap akan kena. Jadi, pilot tetap harus aware terhadap perangkatnya,” pesan BJ.
Soal keunggulan DJI Mavic 3 Pro lainnya, pesawat nirawak ini masih dapat menerima perintah dari jarak 15 km, serta mengudara sekitar 43 menit dengan waktu pengecasan kurang dari 1 jam.
Pengguna DJI Mavic 3 Pro juga dapat membuat video dengan beberapa mode perekaman, termasuk hyperlapse, video 4K, maupun slow motion. Mode perekaman malam hari pun sudah memadai karena menyediakan ISO hingga 12800.
Dengan segudang kemampuan tersebut, harga DJI Mavic 3 Pro dibanderol senilai Rp 33,75 jutaan (RC Version), Rp 42,990 untuk versi RC Combo, Rp 53,290 untuk paket RC Pro Combo, dan paling mahal seharga Rp 77,150 juta untuk versi Cine Premium Combo.
Berikan Komentar