Review Samsung Galaxy A13: Desain Wah, Fitur Kamera Kurang Meriah

Review Samsung Galaxy A13

Jakarta, GayaTekno.id – Sebagai salah satu produsen smartphone dengan segmentasi pasar yang luas, Samsung rutin menambah portofolio produknya. Untuk kelas low-end misalnya, perusahaan asal Korea Selatan itu memiliki Samsung Galaxy A13.

Terjun di pasar HP Rp 2 jutaan, smartphone terbaru Samsung ini membawa sejumlah fitur dan spesifikasi untuk penggunanya. Apa saja itu? Temukan jawabannya dalam review Samsung Galaxy A13 berikut ini:

Desain dan Layar

Ketimbang generasi pendahulunya, Samsung Galaxy A13 mengusung desain yang sedikit berbeda. Hal ini terlihat pada penampang belakang smartphone yang lebih mewah, termasuk bagian modul kamera yang mirip dengan Galaxy S22 Ultra.

Masing-masing sensor kamera smartphone ini hadir secara terpisah dan tanpa tonjolan besar, nyaris terlihat menyatu dengan bodi perangkat. Desain seperti ini bisa meyakinkan pengguna tentang keamanan kamera yang tidak akan tergores, meningat desainnya flat, menyatu dengan bodi.

Selain itu, bagian belakang perangkat ini mengusung bahan plastik mengkilat, yang sayangnya rentan terhadap jejak sidik jari. Apalagi, warna Samsung Galaxy A13 yang diuji adalah warna hitam.

Saat dipegang, Samsung Galaxy A13 terasa enteng karena hanya berbobot 195 gram dengan ketebalan 8,8 mm. Dipegang dengan satu tangan pun masih terasa nyaman.

Di bagian muka, terhampar layar seluas 6,6 inci yang sudah mendukung resolusi Full HD+, tergolong istimewa bagi smartphone yang dibanderol dengan kisaran harga Rp 2 jutaan. Hasilnya, layar perangkat sanggup menampilkan gambar dengan warna cerah, detail dan tajam, termasuk saat digunakan di bawah paparan sinar matahari secara langsung.

Uniknya, Samsung meneruskan warna hitam bezel perangkat ini hingga bagian sisi bodi, mencakup sekitar 20 persen dari bagian sisi, sehingga menimbulkan ilusi ukuran lebih luas saat layar dalam kondisi mati.

Samsung juga masih menggunakan desain poni pada layar dengan bentuk serupa tetes air sebagai tempat penyematan kamera depan. Selain itu, layar Galaxy A13 terkesan luas sebab Samsung membekalinya dengan bezel berukuran sempit, termasuk pada sisi bawah layar.

Agar lebih kuat dan tidak mudah tergores, Samsung Galaxy A13 sudah dilapisi Corning Gorilla Glass 5. Layar smartphone ini juga telah mengantongi sertifikasi Widevine L1 untuk mendukung ketajaman panel layar sehingga pengguna dapat menikmati konten dengan kualitas HD.

Untuk keamanan data yang tersimpan pada perangkat, Samsung melengkapi Galaxy A13 dengan pemindai sidik jari yang menyatu dengan tombol daya di sisi kanan bodi perangkat. Tombol daya ini tersemat berdampingan dengan tombol volume, yang terletak di atasnya.

Sementara itu di bagian bawah bodi perangkat, pengguna dapat menemukan berbagai lubang, mulai dari lubang pengisian daya USB-C, oleh jack audio 3,5 mm, lubang mikrofon dan lubang speaker. Sedangkan sisi kiri diisi untuk slot kartu SIM ganda dan memori eksternal (microSD).

Review Samsung Galaxy A13

Performa

Di atas kertas, spesifikasi Samsung Galaxy A13 ditenagai chipset Exynos 850 octa-core dengan proses fabrikasi 8 nm yang sanggup menghadirkan kecepatan hingga 2 Ghz. Urusan grafis, Samsung menyerahkannya pada GPU Mali-G52.

Soal memori, Samsung Galaxy A13 menawarkan kapasitas RAM 4 GB dan opsi penyimpanan 64 GB atau 128 GB. Namun, unit yang kami terima memiliki konfigurasi RAM 4/128 GB.

Dalam penggunaan sehari-hari, komposisi chipset tersebut mampu menghadirkan pengalaman penggunaan yang cukup menyenangkan. Proses buka tutup aplikasi pun terasa lebih lancar, meski terkadang muncul efek transisi yang kurang lancar.

Untungnya, Samsung Galaxy A13 telah menggunakan antarmuka One UI versi terbaru, yaitu One UI 4.1 Core Edition berbasis Android 12. Secara singkat, antarmuka ini sangat sederhana sehingga mempermudah pengguna dalam mengoperasikan perangkat. Rasanya, antarmuka seperti ini akan ramah untuk kalangan orang tua.

Daya Tahan

Urusan daya tahah, Samsung Galaxy A13 dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh, lengkap dengan teknologi pengisian daya cepat berdaya 15 Watt. Untuk penggunaan sehari-hari yang tergolong ringan, baterai ini dapat menjaga smartphone tetap aktif selama sekitar satu setengah hari.

Sedangkan dalam kondisi penggunaan aktif, baterai smartphone hanya sanggup bertahan selama sekitar 5 – 6 jam. Kemudian saat dilakukan pengisian daya ulang, baterai Samsung Galaxy A13 dapat terisi penuh dari sisa 0 – 100 persen dalam kurun waktu 2 jam lebih.

Review Samsung Galaxy A13

Kamera

Meski menyasar segmen menengah bawah, Samsung tetap membekali Galaxy A13 dengan konfigurasi kamera yang cukup ‘wah’. Jika diperhatikan lebih rinci pada lima lingkaran di bagian belakang, empat di antaranya merupakan sensor kamera dan satu lainnya adalah lampu flash.

Keempat kamera tersebut tersusun atas sensor utama 50 MP, sensor ultra-wide angle 5 MP, lalu kamera bokeh dan makro yang masing-masing beresolusi 2 MP.

Sayangnya, meski punya empat ‘mata’ di bagian belakang, mode pemotretannya minim fitur, bahkan tidak tersedia mode malam hari alias night mode. Oleh karena itu, hasil foto malam hari cenderung redup. Jika diedit manual untuk meningkatkan kecerahan sekalipun, justru bakal muncul noise.

Namun pada kondisi pencahayaan cukup, foto yang dihasilkan Samsung Galaxy A13 ini cukup ciamik, jika dipakai untuk konten di media sosial.

Review Samsung Galaxy A13

Pun begitu dengan kamera depan. Pada kondisi pencahayaan cukup terang, foto yang dihasilkan kamera depan Galaxy A13 sedap dipandang mata, namun hasil terbalik ditemukan ketika pemotretan dilakukan dalam kondisi minim cahaya.

Review Samsung Galaxy A13

Oh iya, satu kekurangan lainnya pada sektor kamera, Samsung Galaxy A13 belum memiliki fitur stabilisasi gambar atau OIS. Tapi sebenarnya, sah-sah saja sih, meningat smartphone ini mengisi slot di pasar entry level.

Kesimpulan

Dengan harga Samsung Galaxy A13 yang dibanderol Rp 2 jutaan, pengguna sudah dapat satu unit smartphone dengan desain dan layar yang mewah, serta kamera yang menawan.

Sayangnya, smartphone ini juga menyimpan sisi minus, mulai dari casing yang mudah kotor, hingga tiadanya mode malam hari untuk pengambilan gambar, sehingga hasil foto yang dihasilkan cenderung kurang memuaskan.

Ronald Bastian
Jika kamu tak mampu meyakinkan dan memukau orang dengan kepintaranmu, bingungkan dia dengan kebodohanmu.