GayaTekno.id – Durex mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga kesehatan mental selama pandemi melalui kampanye #BreakTime.
Sesuai namanya, gerakan Durex #BreakTime berusaha membantu menjaga kesehatan mental dengan cara sederhana, yaitu beristirahat sejenak.
Kampanye ini ditujukan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang tengah berada dalam situasi work-from-home, khususnya pasangan yang berisiko untuk mengalami konflik selama pandemi.
Kampanye ini digelar atas eskalasi situasi COVID-19 di Indonesia, situasi work-from-home dan meningkatnya pandemic fatigue serta isu kesehatan mental.
Salah satu potensi ancaman yang sangat berbahaya karena pembatasan sosial pandemi adalah kemungkinan peningkatan perasaan terisolasi dan perselisihan dalam hubungan yang intim, yang kemudian semakin diperburuk oleh tekanan besar lainnya terkait dengan pandemi.
Eskalasi kasus COVID-19 di Indonesia tentunya mengakibatkan banyak konsekuensi untuk kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Isu kesehatan mental dapat muncul karena beragam faktor, termasuk jarak sosial dan isolasi, ketidakstabilan keuangan, tingginya hoaks dan informasi negatif di media, serta burnout dari siklus work-from-home yang tidak berakhir.
Berdasarkan riset dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, menjaga jarak fisik menyebabkan perasaaan ketidakpastian, putus asa, rendahnya harga diri, dan berpotensi untuk meningkatkan angka bunuh diri di Indonesia.
Situasi ini tentunya berdampak tidak hanya pada individu, tetapi juga pasangan, sebagaimana terlihat dari penelitian bahwa hanya 14% orang orang yang meresa hubungan saat ini sedang baik – baik saja.
Memahami fenomena ini, Durex ingin meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya semua orang untuk mengambil waktu istirahat.
“Selain waktu istirahat, kampanye ini juga mendorong adanya “kesetaraan gender” dengan mengedukasi pasangan terkait seks dan intimacy. Durex dapat memancarkan kembali hari-hari biasa Anda,” ujar Rahul Bibhuti, Marketing Director Reckitt Indonesia.
Semakin banyak orang yang merasa terjebak pada situasi dimana mereka berjuang untuk bertahan dari apa yang tengah terjadi, layaknya pressure cooker yang siap meledak.
Beristirahat tidak hanya berarti meluangkan waktu sendirian untuk diri kita sendiri, tetapi juga menjaga hubungan emosional dengan orang yang kita cintai. Dengan menjaga hubungan yang sehat dengan orang yang kita cintai, kita dapat merasa lebih tenang dan lebih produktif dalam jangka panjang.
Sementara itu, psikologi klinis Inez Kristanti menuturkan bahwa bekerja dari rumah telah mengaburkan garis waktu kita untuk beristirahat dan kembali bekerja.
“Sangat penting untuk bisa mengalokasikan waktu yang cukup bagi diri kita sendiri untuk beristirahat dan recharge. Terutama untuk pasangan, yang mungkin tinggal bersama tetapi mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. #BreakTime juga bisa menjadi alternatif bagi pasangan untuk melakukan aktivitas yang berbeda dari biasanya,” terang Inez dalam konferensi virtual pada Jumat (16/7/2021).
Inez juga menekankan pentingnya berfokus pada kualitas daripada kuantitas dalam hal mengalokasikan waktu istirahat.
“Waktu istirahat tidak harus memakan waktu lama; yang penting memang didedikasikan untuk rehat,” pungkasnya.
Berikan Komentar