Helm dan Rompi Pelindung Gravel untuk Menjaga Keselamatan Tukang Proyek

Helm dan Rompi Pelindung Gravel

Jakarta, GayaTekno.id – Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organisation (ILO) memperkirakan, 60.000 kecelakaan fatal terjadi di proyek konstruksi di seluruh dunia setiap tahun. Jika dirata-rata, satu kecelakaan terjadi setiap 10 menit.

Sedangkan menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika (US Bureau of Labor Statistic) tahun 2020, sektor konstruksi di Amerika, Jepang, dan Tiongkok memiliki tingkat kasus kecelakaan kerja teratas.

Di kancah domestik, catatan BPJS melaporkan bahwa konstruksi menaruh porsi 32% dari total kecelakaan kerja dari keseluruhan sektor di Indonesia.

Tingginya risiko dan angka kecelakaan kerja di industri konstruksi menjadikan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi.

“Selalu menerapkan K3 di lokasi kerja itu sangat penting, apalagi sektor bangunan dan konstruksi ini termasuk sektor yang cukup berisiko dalam proses kerjanya,” Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan.

Merespons hal tersebut, Gravel selaku perusahaan teknologi penyedia jasa tukang bangunan atau pekerja konstruksi, mengambil andil dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja.

Program pencegahan kecelakaan kerja yang baru diluncurkan Gravel adalah Alat Pelindung Dulur. Dulur adalah sebutan bagi mitra tukang Gravel, yang kini jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu tukang proyek dan tersebar di 18 provinsi di Indonesia.

Alat Pelindung Dulur terdiri dari dua atribut keselamatan kerja, yakni rompi dan helm kerja. Dengan mengenakan atribut ini, Dulur Gravel akan terlindungi dari potensi risiko bahaya di lokasi proyek konstruksi.

“Kami berharap penggunaan rompi dan helm Gravel oleh Dulur di lingkungan kerja proyek dapat berdampak besar dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja,” ujar Co-Founder dan CEO Gravel, Georgi Putra.

Sementara itu, Fredy Yanto selaku Co-Founder dan CPO Gravel pun menjabarkan lebih lanjut tujuan perusahaan menjalankan program Alat Pelindung Dulur.

“Bukan hanya untuk Dulur dan Gravel saja, tapi ini juga akan berkontribusi dalam menurunkan angka kecelakaan kerja pada sektor konstruksi di Indonesia,” tegas Fredy.

Untuk diketahui, helm Gravel yang anti retak dilengkapi tali pengikat untuk keamanan ekstra ini sesuai SNI, sehingga mampu melindungi kepala dari berbagai kemungkinan tertimpa benda berat atau tajam dari tempat tinggi, terpukul, atau terbentur.

Sedangkan rompi pelindung Gravel digunakan untuk melindungi badan. Garis spotlight di berbagai sisi merupakan tanda khusus agar tukang tetap terlihat di kondisi lingkungan kerja yang minim cahaya.

Sejak diluncurkan di pertengahan Desember 2022, Dulur menunjukkan antusias yang sangat besar untuk memiliki Alat Pelindung Dulur. Tak heran, dalam waktu singkat banyak Dulur sudah mengambil Alat Pelindung Dulur di workshop Gravel Jakarta dan kantor cabang Gravel Surabaya.

Respons ini menunjukkan bahwa para Dulur Gravel sudah cukup memiliki kesadaran terhadap keselamatan kerja.

Perlu diketahui juga, bahwa Gravel juga memiliki program lain yang mendukung K3 pada aplikasi tukang dulur, yaitu Gravel Protect, untuk mengantisipasi apabila Dulur membutuhkan layanan kesehatan dan pertolongan medis ketika terjadi kecelakaan kerja yang bisa didapatkan.

“Kecelakaan kerja di proyek memang kadang tidak bisa dihindari. Jadi kita sebagai tukang harus selalu waspada melindungi diri sendiri. Kalau sudah punya rompi dan helm kayak gini, kita juga lebih tenang dan fokus kerja, kan,”tutup Ahsin Denny Haris, salah satu Dulur menjelaskan pentingnya perlindungan bagi pekerja konstruksi.

Ronald Bastian
Jika kamu tak mampu meyakinkan dan memukau orang dengan kepintaranmu, bingungkan dia dengan kebodohanmu.