IPO, Laba Ultra Voucher Ditaksir Meroket 600 Persen

Berita ultra voucher terbaru

GayaTekno.id – Pasca melantai perdana di bursa saham pada pekan lalu, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) selaku pemilik merek Ultra Voucher langsung tancap gas melalui rencana kerja sama dengan sejumlah bank.

Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto menyampaikan, pihaknya segera menjalin kerjasama dengan sejumlah bank untuk mengembangkan layanan bagi konsumen, sekaligus mengimplementasikan pengembangan bisnis yang tengah dilakukan perusahaan pasca pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

“Saat ini kami tengah mempersiapkan kerjasama dengan sejumlah bank yang merupakan bagian dari langkah strategis bisnis jangka pendek, menengah dan panjang kami,” papar Hady.

Melalui kerjasama ini, Hady berharap agar volume transaksi dan user Ultra Voucher dalam pembelian voucher belanja, makanan, voucher online platform, dan voucher lainnya yang dimiliki Ultra Voucher akan meningkat.

Dengan demikian nasabah bank tersebut dapat membeli voucher discount secara langsung dari mobile banking aplikasi bank bersangkutan dan menggunakan saldo nasabah di rekeningnya.

Seandainya rencana ini berjalan mulus, Ultra Voucher diproyeksikan akan mencatatkan pendapatan usaha Rp 338,74 miliar dan laba bersih Rp 1,56 miliar pada akhir 2021.

Adapun pada 3 bulan pertama (Quartal 1) 2021, Ultra Voucher membukukan peningkatan pendapatan 111% menjadi Rp 194,48 miliar dibandingkan dengan Q1 2020. Serta terdapat peningkatan laba bersih sebesar 614% menjadi Rp 534,49 juta.

Sebelumnya pada 27 Juli 2021, UVCR resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia di harga Rp 100 per saham dan menjadi emiten ke- 27 yang listing sepanjang 2021.

Di awal perdagangan perdananya, harga saham UVCR langsung tercatat naik 10%, prosentase kenaikan  harga saham tertinggi per hari di papan akselerasi,  menjadi Rp 110 per saham.

Selama masa book building hingga penawaran umum saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe.

Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 50 miliar.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk capital expenditure atau belanja modal sebesar 36% khususnya untuk pengembangan produk dan fitur baru.

Selanjutnya untuk operating expenditure atau biaya operasional sebesar 34% khususnya pengembangan channel distribusi dan pemasaran, serta sisanya 30% untuk peningkatan modal kerja khususnya pembelian persediaan voucher.

Feby Vebriani
Beberapa orang itu seperti mendung. Ketika mereka menghilang, suasana jadi lebih cerah.