Jakarta, GayaTekno.id – Konsultan riset pasar, Kantar, resmi meluncurkan Kantar ART.AI di Indonesia.
Solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) ini menghadirkan terobosan dalam metode pengumpulan dan analisis data, memungkinkan perusahaan berinteraksi langsung dengan lebih dari 100 responden secara bersamaan untuk pengambilan keputusan real-time.
Peluncuran ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pasar strategis dalam transformasi digital riset pasar global.
Solusi ini telah digunakan di 30 negara dan mendukung 15 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Berikut keunggulan utamanya:
- Penghematan Biaya: Mengurangi pengeluaran untuk perjalanan dalam proses pengumpulan data.
- Integrasi Metode Ganda: Menggabungkan riset kualitatif dan kuantitatif dalam satu platform untuk insight yang lebih cepat dan holistik.
- Fitur Interaktif: Format pertanyaan berbasis teks, suara, video, serta fitur voting dan probing real-time yang didukung AI.
Analisis Instan: Proses penyusunan pertanyaan, pengumpulan data, hingga analisis selesai dalam kurang dari 90 menit.
“ART.AI menggabungkan metodologi kualitatif digital dengan analisis kuantitatif, merepresentasikan persepsi pasar yang dinamis untuk strategi pemasaran lebih efektif,” jelas Cheong Tai Leung, CEO Kantar Insights APAC, dalam Media Gathering di Jakarta (13/03/2025).
Terkait alasan pemilihan Indonesia sebagai salah satu negara prioritas peluncuran ART.AI, utamanya adalah besarnya potensi pasar digital. Di tanah air, pertumbuhan ekonomi digital terbilang pesat sehingga kebutuhan akan solusi riset berbasis teknologi cukup tinggi.
Selain itu, kemampuan ART.AI memahami Bahasa Indonesia memastikan insight yang relevan dengan konteks lokal.
Solusi yang ditawarkan ART.AI mendukung responsivitas bisnis perusahaan di Indonesia yang membutuhkan alat untuk menjawab dinamika pasar yang berubah cepat.
“Kami yakin solusi ini menjadi jawaban atas tantangan bisnis yang semakin dinamis. Kantar berkomitmen bermitra dengan perusahaan lokal maupun multinasional untuk membangun masa depan merek mereka,” tambah Cheong.
Dalam acara peluncuran, media dan undangan diberi kesempatan untuk menyaksikan demonstrasi langsung kemampuan ART.AI, termasuk:
- Dekoding Gambar: AI menganalisis gambar yang diunggah responden (misalnya kemasan produk) untuk interpretasi visual.
- Terjemahan Langsung: Konversi jawaban responden ke bahasa target secara instan.
- Panduan Diskusi Otomatis: AI merancang pertanyaan lanjutan berdasarkan respons sebelumnya.
Tak hanya ART.AI, Kantar juga memperkenalkan World of Consumption 2025, laporan yang mengungkap perilaku konsumen Indonesia dalam sektor makanan dan minuman.
“Laporan ini membantu produsen memahami preferensi konsumen, menyempurnakan strategi produk, hingga identifikasi peluang pasar,” papar Nadya Ardianti, Managing Director Kantar Insights Indonesia.
Meski menjanjikan efisiensi, adopsi AI dalam riset pasar perlu mempertimbangkan kualitas data untuk memastikan representasi responden yang akurat dan beragam.
Etika penggunaan juga memerlukan perhatian lebih, apalagi terkait transparansi dalam pemanfaatan data responden. Selain itu, AI harus selaras dengan tujuan bisnis, bukan hanya sekadar alat cepat.
Kantar menjawab ini dengan menggabungkan lebih dari 100 ahli di balik pengembangan ART.AI, memastikan solusi ini tidak hanya canggih, tetapi juga etis dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, kehadiran ART.AI di Indonesia bukan hanya tentang teknologi, tetapi sinyal bahwa bisnis yang lamban beradaptasi akan tertinggal.
Seperti dikatakan Cheong Tai Leung, “Ini era di mana kecepatan dan kedalaman insight menentukan kompetisi.”
Maka dari itu, Kantar ART.AI bukan sekadar alat, melainkan pintu menuju masa depan riset pasar yang lebih gesit, inklusif, dan berbasis data.
Berikan Komentar