Jakarta, GayaTekno.id – Mirae Asset Sekuritas merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk base case scenario, dari sebelumnya 7.600 menjadi 7.400.
Analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menyebutkan, penurunan target ini dipengaruhi beberapa faktor, termasuk kenaikan suku bunga di tengah pengetatan kebijakan moneter yang diterapkan di seluruh dunia.
“Kami merevisi turun target base case scenario IHSG akhir tahun dari 7.600 menjadi 7.400 karena kita mengaplikasikan target price to earnings (P/E) lebih rendah menjadi sebesar 13,2 kali dari sebelumnya 16,4 kali,” ujar Hariyanto dalam Mirae Asset Second Semester 2022 Market Outlook yang digelar secara virtual pada Selasa (12/7/2022).
Dengan penurunan ini, skenario base case yang ditetapkan Mirae Asset Sekuritas mengasumsikan pertumbuhan laba IHSG pada 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 20,0 persen dan 8,0 persen secara year on year (YoY).
Skenario Bull Case Ikut Direvisi
Selain base case, Mirae Asset Sekuritas juga memperbarui skenario bull case menjadi 7.800. Padahal di awal tahun, mereka menetapkan target di angka 8.000.
Melalui skenario ini, pertumbuhan laba IHSG pada 2022 dan 2023, masing-masing diharapkan mampu menembus kisaran 22,0 persen dan 12,0 persen secara tahunan.
Namun perlu dicatat, skenario ini akan terwujud jika fenomena supercycle komoditas terus berlanjut, khususnya apabila harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan batu bara bertahan pada level yang menguntungkan sepanjang tahun 2022. Bila sesuai harapan, kinerja laba emiten akan terkerek naik.
Meski terdapat dua penurunan target, tapi Mirae Asset masih mempertahankan skenario bear case untuk target IHSG akhir 2021 yakni di bawah level 6.100.
Skenario bear case ini mengasumsikan pertumbuhan laba IHSG 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 12,0 persen dan 8,0 persen secara tahunan, dan target P/E IHSG sebesar 11,7 kali.
Menurut Hariyanto, perekonomian nasional dan pasar saham masih akan bertahan di tengah kenaikan inflasi dan suku bunga bank sentral negara-negara di dunia. Bahkan, beberapa saham diperkirakan masih akan meraup cuan di tengah inflasi.
“Karena itu juga, Tim Riset Mirae Asset Sekuritas memasukkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ke stock picks saham Juli dengan prediksi IHSG pada akhir tahun pada 7.400,” ujarnya.
Ia pun optimis bahwa ekonomi Indonesia akan berangsur membaik di tengah guncangan ekonomi global lantaran fundamental masih sangat baik. Imbasnya, IHSG tidak akan banyak terbebani oleh koreksi pasar saham AS yang sedang dalam tren koreksi (bearish), yang mempengaruhi banyak negara di dunia.
Selain ICBP dan UNVR dalam stock pick, Hariyanto dan Tim Riset Mirae Asset Sekuritas juga menandai PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang masih akan terus tumbuh positif pada tahun ini.
Berikan Komentar