GayaTekno.id – Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai sektor industri mulai menggunakan sistem data terintegrasi dalam menjalankan operasional bisnisnya, teemasuk perbankan.
Sebagai salah satu pelaku di industri perbankan, Bank Negara Indonesia (BNI) mengungkapkan keuntungan yang didapat ketika memakai sistem terintegrasi data dari salah satu penyedia layanan cloud, Teradata.
“Kami menampung data yang dapat terintegrasi itu sebagai sebuah sistem. Dengan adanya sistem itu pencarian data lebih mudah, pengisian laporan lebih baik, dan juga lebih cepat dalam memberikan informasi untuk mendukung bisnis,” papar SVP Learning Consulant Bank BNI Sigit Eri Soelistianto dalam konferensi virtual yang berlangsung Rabu (3/3/2021).
Lebih lanjut, Sigit mengungkap layanan yang digunakan BNI dari Teradata, yaitu Enterprise Warehouse Data untuk menyimpan berbagai jenis data secara digital dan Financial Services Logical Data Model yang dijadikan sebagai sistem manajemen analisis data yang ada di gudang data.
Tak main-main, bank BUMN itu sudah mengadopsi sistem terintegrasi data dari Teradata sejak tahun 2012, sehingga tidak jarang, data-data tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan saat mengambil keputusan bisnis.
“Seluruh data pelanggan, data produk, data transaksi tercakup dalam gudang data tadi. Itu dilakukan update harian yang berkesinambungan. Jadi secara keseluruhan, data yang ada di kami ini jadi satu-satunya referensi yang akhirnya bisa dipakai untuk membuat suatu keputusan bisnis,” imbuh Sigit.
Bermodal lebih dari 8 tahun menggunakan sistem data terintegrasi, Sigit yakin bahwa Teradata dapat membuat pekerjaan di sektor perbankan lebih efektif.
“Jadi kalau dulu dari banyak divisi, ada banyak bentuk laporan. Kalau saat ini dengan adanya enterprise warehouse data dan juga ada analisisnya, semua cukup di satu tempat. Board Of Director (BOD) pun hanya percaya angka kalau keluar dari divisi kita,” imbuhnya.
Terkait adanya potensi serangan siber, Sigit tidak terlalu khawatir karena firewall BNI dijaga secara berlapis. Selain mengandalkan tim IT internal BNI, Teradata juga menyiapkan sistem gudang data cadangan bernama Disaster Recovery System untuk memastikan keamanan data BNI.
“Jika ada hal-hal yang tidak diinginkan dalam sistem utama kami. Maka kami tetap bisa melakukan layanan kepada pelanggan dan juga bisnis kami. Tentunya dengan mengaktifkan data dalam gudang data cadangan kami itu,” lanjut Sigit.
Saking yakinnya dengan layanan Teradata, Sigit berharap agar di masa depan, seluruh layanan juga bisa diakomodasi oleh cloud.
“Teknologi cloud saat ini menjadi standar perkembangan teknologi. Ini kami mempelajarinya sembari menunggu regulasi karena saat ini masih belum banyak yang menginginkan teknologi cloud. Pada saatnya nanti kami berharap benar-benar bisa sepenuhnya menggunakan teknologi sistem cloud ini,” pungkas Sigit.
Berikan Komentar