Jakarta, GayaTekno.id – Suzuki akhirnya memasuki pasar kendaraan listrik dan memilih untuk menggunakan salah satu model kendaraannya yang paling populer, yaitu Vitara.
Versi listriknya disebut e-Vitara dan diluncurkan di Milan, Italia. Produksi akan dimulai di India pada musim semi tahun 2025.
Sedangkan untuk distribusi produknya akan menjajaki wilayah Eropa, India, dan Jepang diharapkan menyusul pada musim panas.
Secara teknis, spesifikasi Suzuki e-Vitara didasarkan pada mobil konsep “eVX” yang diperkenalkan Suzuki di berbagai pameran otomotif.
Mobil ini merupakan model BEV global pertama perusahaan, yang menunjukkan perubahan sikap Suzuki terhadap pasar EV yang sedang berkembang.
Desainnya, yang digambarkan oleh perusahaan sebagai “Emotional Versatile Cruiser,” memadukan sedikit estetika modern dengan ketangguhan ekstra dari Vitara klasik.
Interiornya dilengkapi layar terintegrasi yang besar, mirip dengan yang dimiliki Hyundai Ioniq 5. Suzuki menjanjikan teknologi canggih, dan material interiornya tampaknya tahan lama untuk menyelaraskan diri dengan tema “High-Tech & Adventure”.
Untuk dapur pacunya, mobil listrik pertama Suzuki ini hadir dengan sistem penggerak listrik yang sangat efisien. “eAxle” mengintegrasikan motor listrik dan inverter menjadi satu unit, sementara baterai lithium-iron-phosphate (LFP) akan memberi daya pada mobil.
Untuk varian paling murah, Suzuki e-Vitara dilengkapi dengan motor 106 kW yang dipadukan dengan baterai 49 kWh. Sedangkan untuk versi yang menggunakan baterai 61 kWh yang lebih besar dilengkapi dengan pilihan 2WD atau 4WD.
Kemudian untuk varian yang terakhir, perusahaan otomotif asal Jepang itu menambahkan motor listrik 48 kW ke as roda belakang untuk menghasilkan output gabungan sebesar 135 kW.
Angka tersebut sama persis dengan yang dimiliki Vitara V6 2004, tetapi torsinya sekarang berada di angka 300 Nm, sehingga menjanjikan akselerasi yang lebih cepat.
Salah satu fitur Suzuki e-Vitara yang paling menarik adalah sistem penggerak semua roda elektrik “ALLGRIP-e”. Sistem ini menggunakan dua eAxle independen, satu di depan dan satu di belakang, yang menjanjikan kontrol dan respons yang sangat baik.
“Mode Trail” meningkatkan kemampuan di medan off-road dengan menerapkan rem pada roda yang berputar dan mendistribusikan torsi ke ban yang berlawanan, sehingga tidak terlalu berbeda dari apa yang akan dilakukan diferensial selip terbatas.
E-Vitara dibangun di atas platform “HEARTECT-e” yang baru dikembangkan dan dirancang khusus untuk kendaraan listrik. Mobil ini menjanjikan interior yang lapang berkat overhang yang pendek.
Dari segi ukuran, e-Vitara adalah SUV kecil yang sebanding dengan Smart #1 . Ukurannya sekitar 4,2 m panjang, 1,8 m lebar, dan 1,6 m tinggi.
Bobotnya, seperti yang diharapkan pada EV, agak berat karena baterainya. Versi 2WD dengan baterai yang lebih kecil beratnya 1.702 kg, baterai yang lebih besar menambah 97 kg, sedangkan model 4WD menambah beratnya menjadi 1.899 kg.
Sayangnya, Suzuki belum merilis rincian harga Suzuki e-Vitara. Mengingat ukuran, fitur, dan target pasarnya, mobil ini kemungkinan akan bersaing di segmen SUV listrik terjangkau yang sedang berkembang, yang harganya berkisar sekitar €40.000 di Eropa atau setara Rp 680 jutaan.
Berikan Komentar