Jakarta, GayaTekno.id – Mercedes-Benz mengumumkan untuk menghentikan produksi A-Class di Amerika Serikat setelah model tahun 2022, meskipun sedan terkecil perusahaan tersebut masih beredar di pasar lain.
Selain itu, mobil ini juga dijual sebagai hatchback satu-satunya kendaraan dengan gaya bodi ini yang mengusung bintang tiga sudut. Namun, kedua varian tersebut tidak akan bertahan lama di dunia ini.
Hal ini dikonfirmasi Chief Technology Officer Mercedes-Benz, Markus Schäfer, yang telah mengumumkan bahwa jajaran A-Class tidak akan diperbarui setelah model generasi saat ini berhenti diproduksi.
Berbicara dengan majalah Italia Quattroruote, Markus Schäfer menegaskan kembali keputusan untuk mengurangi penawaran mobil kompak dari tujuh menjadi empat model.
Alasan dibalik keputusan tersebut berkaitan dengan pemotongan biaya dengan berfokus pada model yang memiliki daya tarik lebih luas.
Orang Eropa mungkin menyukai mobil hatchback, tetapi itu tidak cukup untuk bertahan di masa-masa sulit bagi industri otomotif ini.
Mobil hatchback Kelas-A akan segera ditinggalkan, begitu pula dengan Sedan Kelas-A. Akibatnya, CLA baru akan menjadi mobil entry-level merek tersebut.
“Mengurangi kerumitan adalah tugas utama bagi kami, itulah sebabnya mengapa mengurangi jumlah model kompak dari tujuh menjadi empat model diperlukan di segmen ini,” kata Schäfer sebagaimana dikutip dari Motor1 pada Kamis (20/3/2025).
“Kami membutuhkan model yang dapat digunakan di seluruh dunia, termasuk China dan AS. Saya tahu hatchback adalah favorit di Eropa, tetapi itu bukan bagian dari rencana dan kami harus membuat pilihan, termasuk yang sulit,” imbuhnya.
Bukan hanya A-Class, model Mercedes lain yang akan mengalami nasib yang sama adalah B-Class, minivan terkecil dalam jajarannya.
Dengan demikian, kini tinggal menyisakan CLA, CLA Shooting Brake, GLA, dan GLB berada di posisi paling bawah portofolio perusahaan.
G-Class yang lebih kecil juga akan hadir, tetapi CTO tersebut mengatakan kepada Quattroruote bahwa model itu tidak akan terkait secara mekanis dengan keempat mobil tersebut.
Alih-alih menggunakan platform MMA, model itu akan mengadopsi arsitektur yang berbeda untuk kemampuan off-road yang lebih baik sehingga layak menyandang nama “G”.
Sebelumnya, Mercedes baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meninggalkan jajaran EQ yang terpisah, yang berarti bahwa generasi berikutnya dari EQA dan EQB yang sepenuhnya bertenaga listrik akan diintegrasikan ke dalam keluarga GLA dan GLB.
Maka dari itu, Mercedes digadang bakal membuat varian listrik dari CLA Shooting Brake di masa yang akan datang. Keempatnya akan tersedia sebagai hybrid ringan yang berbasis pada mesin bensin 1,5 liter turbocharged.
Banyak yang berpendapat bahwa Mercedes seharusnya tidak mengejar volume dengan produk-produk kelas bawah ini sejak awal.
Hal tersebut memang menuai pro dan kontra. Akan tetapi, sepertinya kita akan merindukan kehadiran hot hatch A35 dan A45 melintasi jalanan di Negeri Paman Sam.
Berikan Komentar