Jakarta, GayaTekno.id – Para karyawan Volkswagen (VW) di sembilan pabrik Jerman melakukan aksi demo besar-besaran.
Mogok kerja tersebut dimulai pada 2 Desember waktu setempat, dan merupakan tanggapan langsung terhadap usulan pemotongan upah sebesar 10% oleh VW dan ancaman penutupan pabrik.
Masalah ini muncul di saat industri otomotif tengah bergulat dengan dinamika pasar yang berubah, dan munculnya persaingan yang lebih murah dari China.
Mogok kerja ini merupakan hasil dari negosiasi yang gagal antara VW dan serikat pekerja IG Metall. Serikat pekerja, yang mewakili para karyawan, mengusulkan langkah-langkah penghematan biaya alternatif, termasuk tidak memberikan bonus untuk tahun 2025 – 2026, dan mendirikan dana untuk mendukung pengurangan jam kerja sementara di sektor-sektor yang kelebihan kapasitas.
“Keuangan Grup belum dalam kesulitan yang mengerikan, seperti saat krisis pada tahun 1970-an dan 1990-an. Kami dapat melihat ruang untuk mengambil tindakan dan melakukan investasi untuk memperbaiki kesalahan fatal di masa lalu,” ujar Thorsten Groeger, Kepala Negosiator Serikat Pekerja VW sebagaimana dikutip dari Arena EV pada Selasa (3/12/2024).
Namun, VW tidak bergeming dan tetap menuntut pemotongan upah yang signifikan untuk meningkatkan keuntungan dan daya saing.
Seorang sumber di dalam perusahaan yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kepada Reuters bahwa usulan serikat pekerja hanya menawarkan penangguhan hukuman sementara.
Situasinya menjadi lebih rumit dengan ditutupnya pabrik VW di Jerman. Tindakan drastis ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perusahaan, sehingga aksi ini seolah hanya menambah bahan bakar ke dalam bara api.
Jika masih menemui jalan buntu, para karyawan berencana melakukan negosiasi berikutnya kepada pihak VW pada tanggal 9 Desember mendatang.
Seandainya tuntutan dari serikat pekerja tidak dipenuhi, dampaknya akan semakin tinggi, dengan kemungkinan meningkat menjadi aksi mogok selama 24 jam atau bahkan “mogok tanpa batas”.
Pasalnya, hasil negosiasi ini akan berdampak pada mata pencaharian ribuan karyawan VW. Hal ini juga dapat menjadi preseden bagi hubungan ketenagakerjaan di sektor otomotif Jerman.
Berikan Komentar