Review Film Bed Rest, Paduan Horor-Thriller yang Sarat Makna

Review film Bed Rest

Jakarta, GayaTekno.id – Film yang mengusung genre horor biasanya menggunakan formula yang sama untuk memberikan efek mencekam kepada para penonton. Jump scare, visual yang redup atau minim cahaya, hingga permainan audio yang mendramatisir kengerian adegan.

Namun, kemasan berbeda dapat kamu temukan dalam film Bed Rest yang tayang di bioskop mulai hari ini, Jumat (31/3/2023). Mengapa film horor terbaru ini berbeda dengan tayangan lainnya? Temukan jawabannya dalam review film Bed Rest berikut ini.

Sinopsis

Secara garis besar, sinopsis film Bed Rest mengisahkan perjuangan Julie Rivers (Melissa Barrera), seorang ibu hamil yang pernah kehilangan bayinya.

Penulis skenario yang juga merangkap sebagai sutradara film Bed Rest, Lori Evan Taylor, mengatakan bahwa karya terbarunya ini merupakan cara dirinya untuk mengatasi kehilangan pribadi.

Kembali ke alur cerita film Bed Rest, Julie Rivers merupakan wanita muda yang pernah mengalami kehilangan bayinya yang meninggal tak lama setelah proses persalinan. Gara-gara musibah tersebut, ia mengalami trauma pascapersalinan dan sempat menjalani rehabilitasi mental.

Beberapa tahun kemudian, Julie kembali mengandung dan pindah ke rumah baru bersama suaminya, Daniel (Guy Burnet). Mulanya, keputusan untuk pindah rumah dimaksudkan agar Julie bisa melupakan masa lalunya yang sempat kehilangan bayi, sekaligus memulai babak baru dalam keluarga kecil mereka.

Alih-alih memulihkan diri dari trauma pascamelahirkan, Julie justru mengalami dan melihat sejumlah keganjilan di rumah barunya tersebut, seperti saat melihat sosok bocah laki-laki di dalam rumah, yang membuat Julie terpeleset dari tangga.

Beruntung insiden itu tak membuat dirinya kehilangan bayi dalam kandungannya. Agar tidak menimbulkan risiko yang lebih besar, dokter yang memeriksa Julie merekomendasikan untuk menghabiskan 56 hari sisa masa kehamilannya dengan istirahat di ranjang total alias bed rest.

Sialnya, opsi yang disarankan dokter nyatanya tidak berjalan dengan mulus. Pasalnya, Julie tidak bisa istirahat dengan tenang karena terus diganggu oleh arwah anak kecil yang dilihat sebelumnya.

Karena sering dihantui, Julie pun sempat berasumsi bahwa arwah yang ia lihat merupakan arwah mendiang anaknya, Andrew. Hal ini pula yang membuat hubungan Julie dengan Daniel merenggang, lantaran suaminya mengira sang istri hanya berhalusinasi dan trauma karena pernah kehilangan bayinya.

Tak ingin menyerah dengan rasa penasaran dirinya terhadap arwah anak kecil yang selalu menghantuinya, Julie akhirnya menemukan fakta mencengangkan yang mengancam diri dan kandungannya, yang membuat dirinya harus berjuang hidup dan mati.

Sinopsis film Bed Rest

Ulasan

Tak bisa dipungkiri, dengan minimnya karakter yang ditampilkan dalam film Bed Rest, totalitas akting Melissa Barrera sebagai Julie Rivers patut diacungi jempol.

Aktris yang pernah bermain dalam film In the Heights (2021) dan Scream (2022) itu berhasil menjiwai karakter Julie yang ekspresif kala menunjukkan emosi, baik ketika dirinya bersedih, ketakutan, menangis, hingga raut ekspresi seseorang yang pernah mengalami trauma.

Sementara Guy Burnet, yang berperan sebagai Daniel Rivers, merupakan suami Julie. Dalam film ini, ia menjadi seorang pria logis yang kerap menyederhanakan situasi, meski pada dasarnya ia tidak memahami apa yang sebenarnya dirasakan Julie.

Satu hal yang sering ditekankan Daniel kepada Julie, ia menyebut trik seorang pria yang kerap mengatasi rasa kehilangan dengan cara seolah peristiwa itu tidak pernah terjadi.

Alur cerita film Bed Rest

Kesimpulan

Dibalik situasi menegangkan yang dikemas dalam durasi 90 menitan, film Bed Rest memiliki cara yang kreatif dalam menyiratkan pesan yang ingin disampaikan sang sutradara dan penulis skenario.

Dibalik paduan horor thriller yang mendominasi film terbaru ini, tersimpan pesan yang menyentuh tentang perjuangan ibu hamil yang mati-matian mempertahankan keselamatan si jabang bayi.

Bagaimana pun cara seseorang mengatasi rasa sakit, sekalipun hal tersebut paling sulit dilewati, selalu ada harapan untuk menemukan kebahagiaan.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life