Review Film Joy Ride, Bukan Sekadar Komedi Vulgar

Review film joy ride

Jakarta, GayaTekno.id – Adele Lim membuat debutnya sebagai sutradara lewat film Joy Ride yang kini sedang tayang di bioskop jaringan XXI.

Setelah namanya melejit berkat tulisan naskahnya untuk film Crazy Rich Asians (2018), Lim akhirnya memulai profesinya sebagai sutradara dengan membuat film Joy Ride yang dibintangi oleh aktor berdarah Asia.

Diproduksi oleh Lionsgate, film Joy Ride menghadirkan Stephanie Hsu, salah satu nominator “Best Supporting Actress” Oscar 2023 berkat perannya dalam film Everything Everywhere All at Once (2022). Selain Hsu, film ini juga dibintangi oleh aktris keturunan Asia lainnya, seperti Ashley Park, Sherry Cola, dan Sabrina Wu.

Sinopsis

Sinopsis film Joy Ride berpusat pada Audrey Sullivan, perempuan dari Tiongkok yang diadopsi oleh pasangan kulit putih Amerika Serikat.

Sejak kecil, Audrey bersahabat dengan Lolo Chen, satu-satunya anak keturunan Tionghoa lainnya yang tinggal di lingkungan rumahnya di kawasan White Hills.

Singkat cerita, Audrey ditugaskan melakukan perjalanan bisnis ke China dan dia mengajak Lolo untuk menemaninya. Dari situlah, Audrey menemukan perjalanan yang tidak terduga dalam hidupnya.

Di tengah perjalanan, ia dipertemukan dengan Kat Huang, dan Vanessa atau yang dipanggil sebagai Deadeye, menggenapi kelompok empat sekawan mereka.

Meski sama-sama berdarah Asia, empat sekawan hadir dengan karakteristik berbeda, sehingga menghasilkan ‘rasa’ yang berbeda di setiap plot yang ditawarkan.

Meski begitu, Audrey tetap menjadi main character yang bisa dibilang punya kepribadian paling berbeda di antara tiga sahabatnya yang lain karena jiwa dan pola pikirnya mengikuti orang kulit putih, bertolak belakang dengan ketiga teman lainnya yang masih memegang prinsip ketimuran.

Ketika Audrey ditugaskan untuk melakukan perjalanan bisnis ke Tiongkok, kesempatan tersebut malah menjadi momen bagi Audrey dalam menemukan jati dirinya.

Tanpa angin tiada hujan, Audrey meminta bantuan teman-temannya untuk mencari ibu kandungnya di Tiongkok.

Banyak Adegan Vulgar

Perlu diketahui, film Joy Ride mendapatkan rating 21+ di Indonesia. Artinya, film ini tidak layak dikonsumsi oleh penonton di bawah 21 tahun.

Penyebabnya? Tentu saja gegara banyakya adegan vulgar yang menjurus ke arah seksualitas.

Meski begitu, adegan vulgar dalam film Joy Ride sebenarnya hanya pemanis belaka. Esensi utamanya bukan untuk mengeksplorasi sensualitas kaum Hawa.

Pada beberapa adegan, sang sutradara bahkan sukses mengocok perut berkat komedi ‘receh’ yang cukup relevan dengan gaya hidup anak muda masa kini.

Lebih dari itu, Adele Lim menyisipkan nilai-nilai persahabatan dan keluarga, dua hal vital yang membentuk karakter seseorang menjelang dewasa.

Sinopsis film joy ride

Sekadar bocoran, film ini juga menghadirkan plot twist cukup menarik tentang identitas ibu kandung Audrey yang mind blowing banget.

Meski begitu, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang mesti diperbaiki Adele Lim sebagai sutradara. Misalnya saja kejanggalan terhadap adegan saat  teman-teman Audrey bisa menghubungi suami dari ibu kandungnya Audrey. Aneh, bagaimana bisa menghubunginya padahal mereka tidak pernah bertemu?

Kesimpulan

Selama menonton film ini, keempat aktris saling bertaut dan berhasil menciptakan chemistry yang sangat baik.

Meskipun desain produksi yang ditampilkan film Joy Ride cenderung biasa saja. Namu, kepiawaian Adele Lim dalam menonjolkan teknik editing yang membuat visual film ini membawa kesan yang ceria dan menyenangkan.

Ringkasnya, review film Joy Ride diakhiri dengan satu kesan singkat: bukan sekadar mengobral komedi vulgar. Jauh dari itu, penonton akan dicerahkan dengan proses pencarian jati diri dari seorang wanita yang belum mengenal orang tua kandungnya dan bagaimana menjaga nilai-nilai persahabatan.

(Hesty Agustina)