Jakarta, GayaTekno.id – Tema yang diangkat film produksi Korea Selatan makin variatif. Teranyar, sutradara Choi Byung-gil membuat film berjudul Tarot.
Film Tarot merupakan sebuah omnibus yang terdiri dari tiga cerita pendek yang digabung menjadi satu film. Dalam durasi sekitar 94 menit, penonton akan dibawa ke dalam dunia misteri yang gelap dan penuh ketegangan.
Karena berisi tiga babak, durasi masing-masing cerita pendek dikemas dalam waktu sekitar 30 menit. Adapun tiga cerita yang ditampilkan dalam film ini adalah:
Santa’s Visit
Dibintangi oleh Jo Yeo-jeong, cerita ini mengisahkan tentang orang-orang yang hidupnya berubah drastis setelah bertemu dengan kartu tarot yang memberikan ramalan menakutkan.
Going Home
Dibintangi oleh Go Kyu-pil, cerita ini menjadi kisah yang paling menegangkan di antara ketiganya. Dengan ritme yang pas, penonton dibuat menebak apa yang sebenarnya terjadi pada sosok karakter yang diperankan Go.
Bagi penikmat film gore, chapter ini mungkin bisa menjadi salah satu referensi tontonan yang kalian cari.
Please Throw It Away
Diperankan oleh Kim Jin-young, cerita ini menggabungkan misteri gelap antara pengantar barang dan penerimanya yang obsesif. Terus terang, film ini tidak layak dikonsumsi anak-anak karena banyak menampilkan adegan gore berdarah-darah.
Ulasan
Secara keseluruhan, film Tarot dikemas dengan baik, didukung oleh performa akting dari para pemeran, pencahayaan, musik, dan sinematografi yang tepat.
Setiap cerita memiliki pesan tersirat dan akhir yang biasanya mencengangkan penonton. Menyaksikan Tarot seperti bernostalgia dengan serial Alfred Hitchcock Presents era tahun 50′ – 60’an.
Di sisi lain, film Tarot memiliki beberapa elemen yang membedakannya dari film-film lain:
Pertama, tentu karena dikemas dalam format Omnibus. Sinopsis film Tarot menggabungkan tiga cerita pendek menjadi satu film. Setiap cerita memiliki gaya dan nuansa yang berbeda, sehingga memberikan variasi dan kejutan bagi penonton.
Kedua, tema misteri dan ketegangan yang tersaji pada ketiga alur cerita film Tarot mengeksplorasi ketegangan dengan sudut pandang berbeda, yakni misteri, ramalan, dan ketakutan.
Dengan begitu, penonton akan merasa tertantang untuk menebak akhir cerita dan menghubungkan setiap elemen plot yang menjadi benang merah film ini secara keseluruhan.
Ketiga, performa akting para pemeran film Tarot memberikan penampilan yang kuat dan mendalam. Performa mereka membantu menghidupkan karakter-karakter yang kompleks dan memperkuat daya tarik film Tarot.
Secara keseluruhan, review film Tarot (2024) menawarkan akhir yang tidak terduga dan menggugah rasa ingin tahu pada setiap babaknya, sehingga penonton akan dibiarkan memikirkan kembali cerita-cerita tersebut setelah film berakhir.
Di sisi lain, film ini menampilkan nuansa budaya dan kehidupan sehari-hari di Korea, yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton yang tertarik dengan budaya Korea.
Pada akhirnya, Tarot adalah film yang unik dan menarik untuk ditonton, terutama bagi pecinta genre misteri dan psikologis.
Berikan Komentar