Review Film The Marsh King’s Daughter, Penuh Teror Psikologis Menegangkan

Review Film The Marsh King's Daughter, Penuh Teror Psikologis Menegangkan

Jakarta, GayaTekno.id – Buat kamu yang bosan dengan genre film yang begitu-begitu saja, ada satu tontonan yang bisa menjadi referensi lewat film bertajuk The Marsh King’s Daughter.

The Marsh King’s Daughter adalah film psikologis yang menegangkan yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Karen Dionne.

Film bioskop terbaru ini disutradarai oleh Neil Burger dan dibintangi oleh Daisy Ridley, Ben Mendelsohn, Garrett Hedlund, Caren Pistorius, Brooklynn Prince, dan Gil Birmingham.

Sebelum masuk bioskop Tanah Air, The Marsh King’s Daughter terlebih dahulu dirilis di Amerika Serikat pada 3 November 2023 oleh Lionsgate dan Roadside Attractions.

Sinopsis Film The Marsh King’s Daughter

Alur cerita film The Marsh King’s Daughter mengisahkan tentang Helena (Daisy Ridley), seorang wanita yang memiliki masa lalu yang gelap dan berbahaya.

Dua tahun sebelum Helena lahir, ayahnya yang dikenal sebagai Marsh King (Ben Mendelsohn) menculik ibunya, dan mereka hidup dalam tawanan di hutan belantara.

Ketika ayahnya kabur dari penjara, Helena harus menghadapi masa lalunya. Dia tahu bahwa ayahnya akan mencari dia dan keluarganya, jadi dia harus menemukan kekuatan untuk mengalahkan iblis-iblisnya dan mengelabui orang yang mengajari dia segala hal tentang bertahan hidup di alam liar.

Ulasan

Film ini mendapatkan ulasan yang bervariasi dari para kritikus dan penonton. Beberapa memuji akting dan atmosfer film ini, sementara yang lain mengkritik alur cerita dan karakter yang kurang berkembang.

Di luar negeri, review film The Marsh King’s Daughter mendapatkan skor 47 dari 100 di Metacritic, berdasarkan 55 ulasan kritikus. Sedangkan di IMDb, film ini mendapatkan rating 5.8 dari 10, berdasarkan 7 ribu ulasan pengguna.

Nilai plusnya, The Marsh King’s Daughter adalah film yang menawarkan ketegangan, emosi, dan aksi yang memukau.

Daisy Ridley dan Ben Mendelsohn memberikan penampilan yang luar biasa sebagai putri dan ayah yang terlibat dalam permainan kucing dan tikus yang mematikan.

Film ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti trauma, identitas, dan penebusan dengan cara yang menarik dan mendalam.

Namun di sisi lain, The Marsh King’s Daughter adalah film yang gagal memanfaatkan potensi novelnya. Pasalnya, film ini terlalu lambat, terlalu klise, dan terlalu mudah ditebak.

Karakter-karakternya pun tidak memiliki kedalaman dan motivasi yang jelas, dan dialognya terasa hambar dan kaku.

Paling parah, film ini juga tidak memberikan cukup latar belakang dan konteks tentang siapa Marsh King itu dan mengapa dia melakukan apa yang dia lakukan.

Kesimpulan

The Marsh King’s Daughter adalah film yang mungkin cocok untuk penonton yang menyukai genre psikologis dan thriller, tetapi juga mungkin mengecewakan mereka yang mengharapkan sesuatu yang lebih orisinal dan menantang.

Di satu sisi, The Marsh King’s Daughter memiliki beberapa momen yang menegangkan dan mengharukan, tetapi juga memiliki beberapa kelemahan yang mengurangi kualitasnya. Film ini layak untuk ditonton, meskipun tidak akan meninggalkan kesan yang begitu berarti.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life