Review Film Violent Night, Eksplorasi Sisi Gelap Santa Claus

Review Film Violent Night

Jakarta, GayaTekno.id – Seperti tahun yang sudah-sudah, Desember menjadi momentum bagi sineas Hollywood untuk memperkenalkan film bernuansa Natal.

Pun begitu dengan Universal Studios yang memproduksi film Violent Night. Berbeda dengan kebanyakan film Natal lainnya, di tangan sutradara Tommy Wirkola, Violent Night menjadi tayangan khusus dewasa yang memadukan unsur komedi dan aksi yang berdarah-darah.

Di atas pentas, film Violent Night menempatkan David Harbour sebagai Santa Claus, peran utama dalam film ini. Bagi penonton setia Netflix, aktor berbadan tambun ini dikenal lewat perannya sebagai Jim Hopper di serial Stranger Things. Ia juga merupakan sosok dibalik karakter Red Guardian dalam semesta Marvel Cinematic Universe (MCU).

Selain Harbour, cast Violent Night juga turut menghadirkan beberapa lainnya, yaitu John Leguizamo, Cam Gigandet, Alex Hassell, dan lain-lain.

Pada dasarnya, sinopsis film Violent Night mengisahkan Santa Claus yang mulai merasakan kejenuhan dalam mengerjakan tugasnya untuk membagi-bagikan hadiah Natal.

Namun ketika menjalankan tugas terakhirnya, Santa tiba di sebuah rumah besar yang penghuninya disandera oleh kawanan perampok, termasuk seorang anak bernama Trudy Lightstone (Leah Brady).

Tidak tega melihat ada anak kecil yang tengah disekap penjahat, Santa pada akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan keluarga tersebut. Lantas, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Jika kamu langsung teringat pada Home Alone (1990) yang identik dengan Natal, maupun film aksi Die Hard (1988), jawaban kamu tepat sekali. Pasalnya, Violent Night hadir sebagai film Natal yang mengawinkan elemen aksi dari Die Hard dan komedi dari Home Alone.

Seperti Home Alone, karena Violent Night menampilkan keluarga Lightstone yang terjebak di rumahnya sendiri karena disandera perampok. Kemudian, Trudy Lightstone hadir sebagai anak cerdas yang memasang berbagai perangkap untuk perampok.

Lalu elemen Die Hard pada film Violent Night tertuang pada Santa Claus, yang secara tak sengaja terjebak dalam situasi perampokan saat bertugas membagikan hadiah di rumah keluarga Lightstone. Alhasil, adegan-adegan dalam film ini tidak terlepas dari kekonyolan yang mengocok perut pentonton, tapi disertai adegan aksi brutal nan berdarah-darah, sehingga Violent Night dikategorikan sebagai film 18+.

Pasalnya, selama Santa Claus menghajar para perampok di Violent Night, banyak darah berceceran keluar dari bagian tubuh lawannya, yang sialnya, dieksplorasi dengan baik oleh tim produksi. Maka, jangan heran jika kamu melihat bagian tubuh yang terpotong-potong saat adegan laga tersaji dalam film Natal terbaru ini.

Review Film Violent Night

Walau sang Santa dibuat enggak ragu untuk menghajar dan membunuh para perampoknya, penonton tetap dibuat bersimpati dengan karakter tersebut. Apalagi, Santa yang diperankan oleh David Harbour ini diceritakan memiliki latar belakang yang menarik sebelum dia menjadi Santa. Jadi, kamu bakal menemukan alasan Santa Claus di Violent Night bisa dengan mudah menghajar musuh-musuhnya.

Meski dibumbui adegan aksi yang berdarah-darah, Violent Night tetap tidak melupakan spirit Natal dalam ceritanya. Harus diakui, Santa tak kenal ampun saat mengeksekusi para perampok yang masuk dalam daftar ‘anak nakal’, tetapi dia sebenarnya punya hati yang lembut untuk menyelamatkan Natal sang anak kecil yang sedang disandera.

Singkat cerita, review film Violent Night diakhiri dengan sebuah kepuasan, sekaligus membuka cakrawala baru terhadap karakter Santa Claus atau Sinterklas yang ternyata punya sisi gelap.

Oleh karena itu, Violent Night bisa masuk dalam referensi dan rekomendasi film Natal 2022. Tapi ingat, film ini masuk dalam kategori film dewasa ya.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life