Jakarta, GayaTekno.id – Dengan mobilitas yang semakin tinggi, masyarakat didorong untuk memiliki sebuah smartphone yang memiliki kapasitas baterai besar. Melihat celah tersebut, Tecno menawarkan solusi melalui smartphone teranyarnya, Tecno Pova 3.
Memang benar, gaung merek smartphone ini kalah pamor ketimbang Samsung, Xiaomi, realme, OPPO, vivo, atau bahkan Infinix sekalipun. Hal ini terbilang wajar, mengingat Tecno baru menyambangi Indonesia saat pandemi Covid-19.
Meski belum genap dua tahun beroperasi di Tanah Air, bukan berarti Tecno Pova 3 melenggang di pasar smartphone domestik tanpa persiapan matang. Pasalnya, HP terbaru ini datang dengan sejumlah fitur yang diharapkan dapat memikat konsumen Indonesia, terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dalam kesehariannya.
Kabar baiknya, GayaTekno.id diberikan kesempatan untuk membuktikan performa Tecno Pova 3. Selengkapnya, inilah review Tecno Pova 3!
Desain
Saat pertama kali membuka boks kemasan Tecno Pova 3, pandangan langsung tertuju pada unit smartphone yang terlihat bongsor. Pasalnya, dimensi Tecno Pova 3 berukuran 173,1 mm x 78,46 mm x 9,44 mm dengan bobot 230 gram, lumayan berat. Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan dua tangan untuk mengoperasikan smartphone ini, terutama bagi kaum Hawa yang telapak tangannya lebih mungil ketimbang kaum Adam.
Soal tampilan, tentu tidak terlepas dari desain Tecno Pova 3. Dilihat sepintas, penampang belakang perangkat ini nyaris seperti smartphone gaming, mengingatkan merek HP gaming asal Taiwan.
Dengan warna Tech Silver, bagian tengah casing Tecno Pova 3 dilintasi oleh sebuah garis vertikal yang sedikit menonjol, artinya tidak rata dengan permukaan casing yang terbuat dari bahan polikarbonat. Di tengah garis tersebut, terdapat tulisan “Panther Engine” sebagai penanda teknologi yang digunakan oleh smartphone ini.
Sialnya, meski garis tersebut memberikan kesan futuristik, konsep tersebut seperti bumerang karena garis vertikal itu rentan tercemar sidik jari pengguna. Memang benar, pengguna masih bisa mengakalinya dengan menambahkan softcase yang ada pada boks kemasan Tecno Pova 3. Namun jika itu dilakukan, nilai estetika perangkat tentu ikut berkurang.
Lalu di sudut kiri atasnya terdapat tiga sensor kamera yang disusun secara vertikal, berdampingan dengan LED flash. Di sudut kiri bawah, terdapat tulisan “Tecno Pova” yang memiliki efek hologram, sehingga akan menampilkan warna yang beragam, tergantung sudut pandang mata.
Lalu di sisi kanan perangkat, terdapat tombol pengaturan volume. Persis di bawahnya, ada tombol daya/power yang sekaligus berfungsi sebagai sensor pemindai sidik jari alias fingerprint. Bergeser di sisi kiri, terdapat slot kartu SIM ganda dan MicroSD. Pada bagian atas perangkat, hanya ada speaker out. Kemudian di sisi bawah, barulah terlihat ‘ramai’ karena diisi oleh lubang pengisian daya tipe C, jack audio 3,5 mm, dan lubang speaker.
Dibalik bodinya yang bongsor dan mudah kotor, konsep futuristik pada desain Tecno Pova 3 patut diacungi jempol karena menawarkan sebuah konsep yang berbeda.
Layar
Nah, inilah salah satu daya tarik Tecno Pova 3, yakni layar. Dengan luas 6,9 inci, layar smartphone ini menghadirkan bidang gambar yang sangat luas, mungkin layar terluas untuk kategori smartphone yang dijual di pasar Indonesia saat ini.
Namun, alih-alih menyajikan bidang pandang yang luas, layar Tecno Pova 3 justru masih menggunakan panel lawas, IPS. Meski begitu, resolusinya sudah mencapai Full HD+ (1.080 x 2.460 piksel) dengan tingkat kerapatan warna 389 ppi (piksel per inci). Bagi penggguna game mobile, smartphone ini cukup memfasilitasi karena sudah punya refresh rate 90 Hz.
Meski begitu, pengguna perlu lebih berhati-hati terhadap layar Tecno Pova 3 karena hanya diproteksi dengan selembar plastik anti gores. Sekadar saran, sebaiknya siapkan kocek tambahan untuk menambah perlindungan layar tersebut dengan screen protector yang lebih baik.
Masih soal layar, produsen smartphone asal Tiongkok ini menyematkan punch-hole yang diletakkan di tengah di atas layar guna menampung kamera depan. Sebuah kemajuan ketimbang smartphone di kelasnya yang kebanyakan masih menggunakan sebuah ‘poni’ atau notch. Namun, bezel di keempat sudutnya cenderung tebal, apalagi pada bezel yang berada di sisi bawah layar.
Performa
Bicara tentang performa, tentu tidak terlepas dari chipset yang diusungnya. Sekadar informasi, spesifikasi Tecno Pova 3 ditenagai SoC MediaTek Helio G88 yang membawa delapan inti (Octa-Core) dengan fabrikasi 12 nm. Chipset tersebut memuat ARM Cortex-A75 dan Cortex-A55 yang dipacu hingga kecepatan 2,0 GHz. Lalu kartu grafisnya sendiri menggunakan GPU Mali-G52 MC2.
Tak hanya CPU dan GPU, chipset tersebut juga menawarkan RAM 6 GB dengan memori internal 128 GB yang masih bisa diperluas menggunakan MicroSD. Kabar baiknya, fitur Tecno Pova 3 telah memiliki perluasan RAM hingga 5 GB. Artinya, kapasitas RAM maksimal perangkat ini mencapai 11 GB dengan cara ‘meminjam’ ruang dari memori internal.
Tentu saja, dukungan fitur RAM expansion tersebut membuat sistem lebih banyak untuk menjalankan aplikasi, termasuk beberapa game populer, seperti PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, maupun Genshin Impact.
Sementara untuk urusan software, Tecno Pova 3 dijalankan sistem operasi Android 12 dengan antarmuka terbaru dari Tecno, yakni HiOS 8.6.0. Tak kalah menarik, fitur NFC juga tersemat pada perangkat ini.
Sedangkan untuk teknisnya, GayaTekno.id menggunakan aplikasi Geekbench 5 untuk menguji perangkat ini. Adapun skor benchmark Tecno Pova 3 adalah 366 untuk single core dan 1.306 untuk multi-core, nilai yang lumayan besar untuk HP Rp 2 jutaan.
Daya Tahan
Sesuai jargon “Baterai Badak, Performa Galak” yang menjadi tagline Tecno Pova 3, smartphone ini unggul dalam urusan daya tahan.
Maklum, kapasitas baterai Tecno Pova 3 mencapai 7.000 mAh yang menempatkannya sebagai smartphone dengan baterai paling besar di rentang harga Rp 2 jutaan.
Tak hanya bermodal baterai jumbo, Tecno juga membekali perangkat andalannya ini dengan fitur pengisian daya cepat 25 Watt. Menariknya, di dalam paket penjualan Tecno Pova 3 juga disediakan kepala charger 33 Watt. Dengan begitu, proses pengisian baterai Tecno Pova 3 dari 0% – 100% hanya memakan durasi sekitar 50 menit saja.
Dengan baterai 7.000 mAh, daya tahan Tecno Pova 3 anti kendor saat dipacu untuk memutar video YouTube, memutar musik, bermain game, hingga kegiatan multimedia lainnya.
Jika dirinci, smartphone ini sanggup memutar YouTube selama 20 jam, 50 jam mendengarkan musik, dan 8 jam bermain game (baterai dari 100% hingga 0%).
Dibekali fitur pengisian daya 25W dan kepala charger 33W, baterai smartphone ini dapat terisi penuh hingga 100% dalam waktu sekitar 50 menit.
Kamera
Meski terkesan masih malu-malu, Tecno rupanya mengikuti tren smartphone kekinian. Contohnya pada sektor kamera Tecno Pova 3 yang ‘pembidik’ utamanya beresolusi 50 MP.
Selain sensor utama tersebut, masih ada dua kamera lainnya di bagian belakang perangkat. Satu kamera berfungsi sebagai lensa bokeh alias depth sensor berkekuatan 2 MP. Sedangkan satu lensa tersisa merupakan kamera AI. Untuk menambah pencahayaan, terpasang juga LED flash.
Beberapa fitur kamera juga dimuat smartphone ini, mulai dari Short Video, AI CAM, Portrait dan Super Night. Kemudian, ada juga dukungan Beauty, AR Shot, Ultra HD, Slow Motion, hingga mode Pro.
Lalu di bagian depan, terpasang kamera selfie beresolusi 8 MP, lengkap dengan dual LED flash dan aneka mode pemotretan.
Kesimpulan
Dengan harga Tecno Pova 3 yang dibanderol Rp 2,399 juta saat peluncurannya itu, pengguna sudah bisa mendapatkan sebuah perangkat bertenaga yang dilengkapi layar besar dan baterai jumbo. Minusnya, smartphone ini lumayan berat dengan casing belakang yang mudah kotor.
Singkat cerita, review Tecno Pova 3 ini diakhiri dengan sebuah kalimat sederhana: Smartphone ini punya bodi bongsor dan baterai yang pantang kendor.
