Jakarta, GayaTekno.id – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Grant Thornton menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung perempuan di seluruh dunia dengan merayakan hari tersebut setiap 8 Maret.
Tahun ini, perayaan tersebut semakin istimewa karena menandai dua dekade sejak perusahaan mulai menganalisis kemajuan perempuan dalam manajemen senior melalui laporan tahunan “Women in Business”.
Dalam laporan bertajuk “Pathways to Parity: 20 Years of Women in Business Insights”, terungkap bahwa meskipun ada peningkatan jumlah wanita di posisi manajemen senior dari 19,4% menjadi 33,5% dalam dua puluh tahun, peningkatan tahunan masih tergolong lambat, hanya 1,1% dari tahun sebelumnya.
Dengan laju pertumbuhan tersebut, kesetaraan gender di tempat kerja diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2053.
Grant Thornton tidak hanya merilis laporan, tetapi juga mengadakan talkshow bertema “Women’s Confidence in the Face of Inclusivity” di Indonesia, yang bertujuan untuk mendalami pentingnya kepercayaan diri bagi perempuan Indonesia dalam menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan profesional.
Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia, membuka acara dengan menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari serangkaian perayaan Hari Perempuan Internasional yang diadakan perusahaan setiap tahun.
Menurut hasil survei “Women’s Confidence Survey”, kepercayaan diri merupakan faktor kunci dalam kemajuan karier perempuan, namun banyak yang masih berjuang untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan diri di lingkungan kerja yang dinamis.
Talkshow ini menampilkan Goutama Bachtiar, IT Advisory Director di Grant Thornton Indonesia, dan Dessy Sukendar dari Meta Indonesia, yang berbagi pengalaman dan strategi dalam membangun kepercayaan diri dan mengatasi hambatan yang dihadapi perempuan di tempat kerja.
“Dalam membangun kepercayaan diri saya selalu memberikan motivasi kepada tim saya dalam bentuk compliment in public dan juga tugas – tugas yang dapat membantu memperluas kapasitas mereka. Kami di Grant Thornton Indonesia percaya bahwa setiap perempuan memiliki potensi tak terbatas untuk meraih kesuksesan di dunia kerja,” papar Goutama di Jakarta pada Kamis (7/3/2024).
Namun untuk mewujudkan potensi tersebut, tambah Goutama, kuncinya adalah seorang perempuan perlu membangun kepercayaan diri yang kokoh dan perusahaan mampu memberikan dukungan serta lingkungan yang memadai.
Diskusi ini juga mengeksplorasi peran perempuan dalam STEM, yang telah menjadi fokus global, dengan menyoroti data ILO yang menunjukkan bahwa perempuan masih kurang terwakili di bidang ini.
Grant Thornton memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan perempuan dalam bidang bisnis, termasuk di sektor IT.
Melalui laporan “Women in Business” yang diterbitkan setiap tahun, perusahaan ini menyoroti dan menganalisis kemajuan perempuan dalam peran manajemen senior, termasuk di industri teknologi.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan jumlah perempuan di posisi kepemimpinan, pertumbuhan tersebut masih relatif lambat dan menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif untuk mempercepat kesetaraan gender.
Grant Thornton juga mengadvokasi pentingnya dukungan, mentorship, dan peluang pengembangan keterampilan bagi perempuan di tempat kerja. Ini termasuk di bidang IT, di mana perempuan sering kali kurang terwakili.
Dengan demikian, hubungan antara Grant Thornton, perempuan, dan pengembangan IT terletak pada upaya mereka untuk meningkatkan representasi perempuan dalam teknologi dan kepemimpinan, serta mendukung pertumbuhan karier mereka di sektor tersebut.
“Untuk membangun kepercayaan diri seseorang, hal yang pertama harus dilakukan adalah membentuk lingkungan kondusif untuk seseorang dapat mengeluarkan potensi terbaiknya. Salah satu cara untuk dalam pembentukan lingkungan tersebut adalah dengan membentuk sebuah tim yang diverse, dimana peran lelaki dan perempuan seimbang, dan tentu saja tanpa memandang level jabatan. Collaboration is a key!” tutup Dessy.
Berikan Komentar