Jakarta, GayaTekno.id – Bunga bangkai mekar di Kebun Raya Cibodas seolah menjadi kado Lebaran sekaligus perpisahan masa cuti bersama Idul Fitri 1444 H.
Momen langka ini berasal dari bunga bangkai yang saat ini merupakan koleksi Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76 G. Individu tanaman ini sebelumnya sudah berbunga dua kali, dan bunga bangkai yang saat ini sedang mekar merupakan kali ketiga ia mekar.
Waktu mekarnya bunga tersebut pun sesuai dengan prediksi Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Destri, yang menyampaikan bahwa bunga tersebut diperkirakan mekar pada akhir April.
Sedangkan menurut data hasil pemantauan dari unit registrasi, pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, awal mula tunas bunga teramati pada 1 Maret 2023 lalu.
Detail proses pemekaran bunga bangkai tersebut pun relatif singkat. Spata mulai membuka pada pukul 18.30 WIB (26/4) dan mekar sempurna pada pukul 02.57 WIB (27/4), dengan tinggi 210 cm dan diameter spata 58 cm.
Ketinggian bunga tersebut tidak seperti biasanya, karena jika dilihat dari perbungaan yang sebelumnya rata-rata ketinggian bunga lebih dari 3 meter.
Menurut Destri, bunga kali ini mekar memang tidak seperti biasanya dan ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Ada beberapa kemungkinan penyebab mekarnya bunga ini tidak seperti sebelumnya.
“Oleh karena itu, pengamatan terhadap individu tanaman ini akan tetap dilanjutkan, walaupun bunga sudah mekar dan layu,” imbuh Destri dalam keterangan tertulis yang diperoleh Kamis (27/4/2023).
Individu tanaman yang berbunga kali ini, jelas Destri, memiliki keunikan tersendiri karena bunganya lebih cantik dibandingkan individu tanaman lainnya. Hal ini dikarenakan spadiks yang berwarna ungu tua dan menjadi ungu kemerahan ketika mekar, sementara yang lain memiliki spadiks berwarna kuning ketika mekar.
Sekadar informasi, Amorphophallus titanum termasuk salah satu keluarga talas-talasan (Araceae). Asal usul penamaan bunga bangkai didapat lantaran saat mekar, bunga tersebut mengeluarkan bau busuk seperti bangkai yang kadang-kadang bisa tercium hingga radius seratus meter.
Bau tersebut sebenarnya berasal dari asam amino yang keluar melalui permukaan tongkol. Bau itu juga yang mengundang serangga untuk datang dan membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan tersebut.
Amorphophallus titanum atau bunga bangkai ini termasuk kategori tumbuhan langka berdasarkan penilaian dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Keberadaan tumbuhan itu dilindungi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dan merupakan tumbuhan endemik Indonesia.
Mekarnya bunga bangkai selalu menjadi pusat perhatian tersendiri bagi masyarakat karena bunga tersebut merupakan tanaman endemik Sumatra yang memiliki periode berbunga rata-rata empat tahun sekali.
Selain itu, bunga ini hanya dapat kita nikmati selama seminggu. Setelah itu, spata bunga tersebut akan menutup kembali.
Berikan Komentar