Riset: Pengguna Domain .id Kian Meningkat

Pandi

Jakarta, GayaTekno.id – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mengumumkan bahwa market size domain berkode negara Indonesia (.id) terus meningkat, bahkan nyaris menyamai domain .com.

Menurut riset yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia (MRI), sepanjang tahun 2023 market size Nama Domain .id mencapai 41,79%, sementara Nama Domain .com mencapai 44,74%. Ini berarti, pertumbuhan Nama Domain .id semakin kuat dan nyaris mengimbangi Nama Domain .com. Persentase tersebut meningkat sebanyak 5.1% dari porsi 36.4% pada Tahun 2022.

Pencapaian tersebut mendorong PANDI untuk terus merealisasikan rencana perluasan pasar yang relevan sekaligus membawa kepentingan Indonesia.

Kepada awak media, John Sihar Simanjuntak selaku Ketua PANDI menjelaskan bahwa untuk mencapai perluasan pasar, strategi pemasaran Nama Domain .id perlu disusun sehingga perlu dilakukan riset untuk mengidentifikasi serta memahami pasar Nama Domain .id di Indonesia.

“Dalam melakukan riset tersebut, PANDI melibatkan Registrar dan agensi riset pemasaran independen untuk mengukur market size (segmen pasar potensial), mengidentifikasi segmen pasar yang potensial terhadap Nama Domain .id termasuk preferensi, perilaku, dan kebutuhan segmen pasar tersebut,” ujar John di Jakarta pada Jumat (17/5/2024).

Selain menegaskan eksistensi nama domain .id, riset tersebut mengurai faktor-faktor yang menjadi alasan pengguna mempertahankan penggunaan Nama Domain .id (.id, co.id, .biz.id, .my.id, net.id, .web.id, dll) pada Merek yang dimilikinya dan tingkat awareness terhadap masing-masing ekstensi id tersebut.

John juga menjelaskan, riset tersebut bertujuan untuk memahami tren dan perubahan pasar terkini yang akan berpengaruh terhadap Nama Domain .id.

Hasilnya, Nama Domain Tingkat Tinggi (TLD) .id dikenal oleh mayoritas konsumen Nama Domain di Indonesia, namun belum melekat kuat di benak konsumen domain di Indonesia.

Bahkan, di kalangan pengguna domain .id, tingkat Top of Mind TLD .id baru mencapai 51.1%. Sedangkan ekstensi .id yang paling dikenal oleh konsumen Nama Domain adalah .co.id dan .go.id.

Sayangnya, market size Nama Domain .id belum mencapai peringkat 10 teratas secara global. Meskipun begitu, pertumbuhan pasar Nama Domain .id di Indonesia terus meningkat dan semakin bersaing dengan Nama Domain lainnya.

Tren penggunaan Nama Domain .id di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama sejak Pandemi Covid-19 yang secara signifikan mendongkrak digitalisasi dan penggunaan Nama Domain.

Segmen pasar Nama Domain di Indonesia mencakup berbagai sektor industri, namun tidak semua pelaku usaha mendaftarkan Nama Domain.

Hal ini disebabkan karena persepsi mereka tentang urgensi kepemilikan Nama Domain dan adanya kekhawatiran akan ancaman keamanan siber apabila mereka menggunakan Nama Domain. Selain itu, umumnya konsumen Nama Domain menggunakan media sosial dan marketplace untuk kepentingan perusahaan mereka.

Pandi

Kenalkan Kearifan Lokal

Memanfaatkan pencapaian ini, PANDI juga tengah merancang peluncuran Nama Domain Tingkat Kedua (SLD) ber-Aksara Nusantara.

Langkah ini dilakukan PANDI agar dapat berkontribusi untuk kepentingan preservasi dan kehadiran Aksara Indonesia di kancah digitalisasi yang memang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Yudho Giri Sucahyo, Wakil Ketua Bidang Administrasi Registri PANDI menjelaskan bahwa untuk dapat menerapkan karakter non latin sebagai Nama Domain, terdapat instrumen teknikal yang harus terpenuhi yakni Label Generation Rules (LGR) sebagaimana diatur oleh ICANN.

Dalam rangka memenuhi LGR, PANDI telah mengerjakan berbagai penjajakan, kolaborasi dan pengkajian melibatkan para Ahli Aksara Nusantara selama satu tahun ke belakang.

“Berita gembira karena salah satu Aksara yang kami proses selama ini, sudah diterima lengkap oleh ICANN dan selanjutnya akan masuk ke proses uji publik,” tandasnya.

Di sisi lain, dalam upaya peluncuran Nama Domain ber-Aksara Nusantara tersebut, PANDI berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Universitas dan berbagai pihak lainnya untuk memastikan bahwa penggunaannya dapat segera disajikan ke masyarakat.

PANDI juga masih terus memiliki pekerjaan untuk menjajaki peluang lanjutan agar Aksara Nusantara lainnya juga dapat digunakan sebagai Nama Domain, misalnya terhadap Aksara Jawa, Aksara Pegon, Aksara Sunda, Aksara Lontara, Aksara Batak, dan lain sebagainya.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life