Jakarta, GayaTekno.id – Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (21 Februari), Smartfren menggelar serangkaian inisiatif berkelanjutan untuk mendorong pengelolaan sampah yang kreatif dan berdampak luas.
Kolaborasi dengan komunitas lokal, pelatihan daur ulang, hingga program bersih-bersih kampung menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjalankan filosofi Panca Garda, khususnya pilar Garda Lingkungan.
Dari Banner Bekas ke Tas Stylish
Banner promosi bekas biasanya berakhir di tempat sampah. Namun, Smartfren bersama Kertabumi, organisasi yang fokus pada edukasi daur ulang di Jabodetabek, mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi.
Melalui workshop khusus, lima pegiat lingkungan dari Smartfren Community Tangerang Selatan diajak mengkreasi banner menjadi tas, wadah laptop, dan aksesori praktis lainnya.
Tak hanya itu, peserta juga belajar mengolah tutup botol dan botol plastik bekas menjadi barang berguna. Kelima peserta terpilih merupakan sosok inspiratif di bidang lingkungan.
Mereka adalah Tanti Yudiana, Penggiat Permakultur dari Bumi Macakal; Irene Widyastuti, Koordinator Bank Sampah Simplicity BSD; Helda Fachri, Pendiri Bank Sampah Jaya DanaKirti, Tangerang Selatan; Marsha Safira Noor Idara, Relawan Bank Sampah DanaKirti; dan Indita Pratiwi, Pendiri Bank Sampah Sevilla BSD.
“Pelatihan ini adalah bentuk apresiasi kami kepada pegiat lingkungan yang menjadi bagian dari Smartfren Community. Kami ingin langkah kecil ini memicu dampak besar bagi ekosistem daur ulang,” ujar Merza Fachys, President Director Smartfren.
AyoBung! : Gerakan Bersih Kampung dengan Hadiah Menarik
Tak berhenti di workshop, Smartfren juga meluncurkan program Ayo Bersih-bersih Kampung (AyoBung!). Gerakan ini menjangkau 40 Kampung Smartfren di 15 wilayah, termasuk Bogor, Bandung, Malang, Medan, hingga Bulukumba.
Warga diajak membersihkan lingkungan mereka dengan imbalan uang tunai, paket data, kartu perdana, atau perangkat Smartfren Home ROSA.
Program ini tidak hanya mendorong kebersihan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah mandiri di tingkat komunitas.
“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami memanfaatkan teknologi digital untuk kelestarian lingkungan,” tambah Merza.
Di sisi lain, sebagai perusahaan telekomunikasi, Smartfren tak lupa mengintegrasikan inovasi teknologi dalam upaya lingkungan.
Kehadiran eSIM (kartu perdana elektronik) menjadi solusi mengurangi sampah plastik dari kartu SIM konvensional. Sejak 2022, eSIM Smartfren telah menghemat produksi ribuan lembar plastik.
Selain itu, Smartfren secara konsisten mengedukasi masyarakat melalui Smartfren Community di berbagai daerah.
Dari pelatihan pemilahan sampah hingga pendirian bank sampah, perusahaan berupaya membangun ekosistem yang sadar akan keberlanjutan.
“Ini baru awal. Kami berkomitmen untuk terus konsisten mendukung gerakan lingkungan, tidak hanya pada Hari Peduli Sampah Nasional, tetapi setiap hari,” tutup Merza.
Dengan kolaborasi multipihak dan inovasi berkelanjutan, Smartfren membuktikan bahwa perusahaan teknologi bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga bumi.
Berikan Komentar