Jakarta, GayaTekno.id – Dua raksasa telekomunikasi Indonesia, XL Axiata dan Smartfren, mengumumkan merger mereka dalam sebuah kesepakatan bernilai USD 6,5 miliar atau sekitar Rp triliun.
Setelah XL Axiata Smartfren merger, penggabungan ini akan membentuk entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart), yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam industri telekomunikasi di Indonesia.
“Dengan menggabungkan sumber daya, keahlian, dan posisi pasar, kami akan meningkatkan daya saing, mendorong inovasi, dan membuka peluang pertumbuhan baru untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama,” ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata dalam keterangan resminya pada Rabu (11/12/2024).
Menurut Dian, merger ini tidak hanya menggambarkan komitmen untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia, tetapi juga menunjukkan dedikasi kami untuk menjembatani kesenjangan digital, memperluas akses layanan telekomunikasi yang dapat diandalkan, serta menghasilkan masyarakat digital yang inklusif.
“Dengan visi yang sama dan kerja kolektif, kami yakin untuk mampu memberikan manfaat kepada para pemegang saham, mendukung aspirasi kemajuan teknologi Indonesia, dan menciptakan sebuah standar baru industri telekomunikasi,” imbuh Dian.
Seperti yang telah diketahui, merger antara XL Axiata dan Smartfren telah menjadi topik pembicaraan selama beberapa tahun terakhir.
Rumor mengenai penggabungan ini sudah beredar sejak 2021, namun baru pada September 2023 kedua perusahaan kembali ke meja perundingan dan meminta izin dari regulator telekomunikasi, Kemkominfo, pada Mei 2024.
Kesepakatan ini akhirnya tercapai pada Desember 2024, dengan persetujuan dari dewan direksi masing-masing perusahaan.
Dalam kesepakatan ini, Smartfren dan anak perusahaannya, SmartTel, akan dilebur ke dalam XL Axiata. XLSmart akan dikendalikan bersama oleh Axiata Group dan Sinar Mas, masing-masing memegang 34,8% saham.
Penggabungan ini diharapkan selesai pada paruh pertama tahun 2025, setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan regulator.
Dengan penggabungan ini, XLSmart akan memiliki sekitar 94,5 juta pelanggan seluler dan pangsa pasar sebesar 27%.
Proyeksi pendapatan proforma XLSmart mencapai lebih dari IDR 45,4 triliun dengan EBITDA lebih dari IDR 22,4 triliun.
Dian menyebut, XLSmart akan mampu mewujudkan sinergi pra-pajak tahunan antara USD 300 juta hingga USD 400 juta setelah integrasi selesai.
Sementara itu, Merza Fachys selaku Direktur Utama Smartfren menilai merger ini sebagai langkah strategis yang dipertimbangkan dengan matang untuk menciptakan manfaat signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan yang mencerminkan komitmen kuat kedua pihak dalam memberikan layanan yang prima, meningkatkan konektivitas digital, dan mendorong inovasi di industri telekomunikasi.
“Dengan menyatukan semua usaha ini akan memperkuat komitmen jangka panjang bersama untuk Indonesia,
memberikan kekuatan dan skala untuk berkontribusi secara berarti terhadap ambisi digital Indonesia,” ungkap Merza.
Menurutnya, terdapat peluang yang terbuka lebar bagi kami untuk berperan lebih besar lagi dalam perjalanan penting untuk Indonesia.
“Kami percaya melalui XLSmart, kita mampu melanjutkan komitmen bersama kepada pelanggan dan komunitas di seluruh Indonesia. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada perkenan Pemerintah Indonesia yang memungkinkan merger terlaksana. Bersama, kami percaya kita dapat
membawa kemajuan yang luar biasa untuk ekonomi digital Indonesia,” lanjut Merza.
Merger ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan inovasi dalam industri telekomunikasi Indonesia.
Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, XLSmart akan memiliki skala dan kekuatan finansial untuk mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan meningkatkan kualitas pengalaman jaringan bagi pelanggan.
Vivek Sood, CEO Axiata Group, menyatakan bahwa merger ini akan menciptakan platform yang dapat meningkatkan cakupan layanan, penawaran produk, dan kualitas jaringan
Meskipun merger ini membawa banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah integrasi dua jaringan yang berbeda dan optimalisasi sumber daya.
Namun, dengan pengalaman Axiata dalam mengeksekusi merger yang sukses, diharapkan tantangan ini dapat diatasi dengan baik.
Selain itu, merger ini juga diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif di Indonesia. Dengan adanya entitas baru yang kuat, diharapkan dapat mendorong inovasi dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, mitra, dan investor.
Merger antara XL Axiata dan Smartfren merupakan langkah besar dalam industri telekomunikasi Indonesia. Dengan membentuk XLSmart, kedua perusahaan berharap dapat menciptakan entitas yang lebih kuat dan inovatif, yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang dan mendukung transformasi digital di Indonesia.
Dengan skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang dimiliki, XLSmart diharapkan dapat menjadi pemimpin dalam industri telekomunikasi Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian digital negara ini.
Berikan Komentar