GayaTekno.id – Seiring dengan perkembangan teknologi, inovasi di bidang analitika digunakan oleh kalangan bisnis untuk mengevaluasi kinerja masa lalu atau melihat hal-hal di masa sekarang. Lebih dari itu, analitika juga dipakai untuk memprediksi dan memahami apa yang mungkin terjadi esok hari.
Kemampuan untuk menganalisa masa lampau, masa sekarang, dan masa depan inilah yang menjadi pijakan dasar dari analitika hyperconverged.
Ringkasnya, analitika hyperconverged mengizinkan bisnis yang kompetitif untuk bertindak berdasarkan kejadian dan data ketika terjadi pada kecepatan bisnis dan ketika nilai tindakan sedang berada di tingkat tertinggi.
Namun untuk mengimplementasikan analitika hyperconverged, situasi menjadi sulit saat organisasi mulai menggunakan data dan tipe-tipe data baru dari berbagai area bisnis yang berbeda.
“Membuat berbagai tim bisa bekerja sama memerlukan mentalitas “village“, mengakui bahwa perlu semua jenis pemahaman beragam dan para ahli pokok masalah untuk menggandakan dan menambah nilai pada dasar analitika,” ujar Shawn Rogers, Direktur Strategi Analitika TIBCO.
Rogers menuturkan, menyatukan banyak kepala untuk bekerja sama adalah letak tantangan terbesar bagi analitika hyperconverged.
Walau demikian, hal ini masih lebih rumit untuk diprediksi dan membuat keputusan dari data langsung dan mendengarkan, memonitor, dan bertindak berdasarkan data mengalir.
Oleh karena itu, analitika hyperconverged memadukan jadi satu sumber-sumber data ke dalam sebuah dasar data, lalu menyatukannya qgqr dapat membuat prediksi berdasarkan data tersebut.
“Bisa dibilang mirip seperti menyatukan semua data di village Anda ke dalam “sumur” pusat di mana setiap orang datang untuk mengambil “air” mereka,” imbuh Rogers.
Meski rumit, model ini menegaskan perilaku orang yang mendatangi sumber untuk mengambil data acak, dari yang mulanya tersentralisasi. Akhirnya, model ini pun menciptakan satu sumber data murni.
Dengan kemajuan teknologi, analitika hyperconverged dimudahkan dengan menggunakan solusi virtualisasi. Solusi ini tidak hanya menghadirkan kumpulan data, tapi juga menjelaskan bagaimana pengguna terhubung ke data lalu menyaring dan mempengaruhi data yang mengalir untuk membuat sebuah prediksi.
Di sisi lain, analitika hyperconverged menganggap bahwa bisnis menganut tingkat di mana data berubah dan memiliki dasar pusat dan pusat keunggulan dari mana merespon perubahan-perubahan itu.
Dengan mengelola model dengan tepat dan mencatat bahwa perilaku belanja sangat berbeda kini dibandingkan dengan setahun lalu, bisnis menjadi lebih tangkas dalam mengembangkan produk dan mempercepat menghasilkan pendapatan.
Berikan Komentar