Jakarta, GayaTekno.id – Hasil penelitian terbaru dari Ericsson ConsumerLab menunjukkan bahwa aplikasi Generative AI (Gen AI) muncul sebagai area utama dalam mendorong minat terhadap konektivitas yang berbeda.
Ini berarti aplikasi Gen AI memberikan jaminan konektivitas kelas atas yang tak terputus ketika orang-orang sangat membutuhkannya, di antara para pengguna ponsel pintar 5G di seluruh dunia.
Dengan jumlah pemilik smartphone yang menggunakan aplikasi Gen AI setidaknya diperkirakan meningkat 2,5 kali lipat setiap minggu dalam lima tahun ke depan, kategori yang berkembang pesat ini tergabung dalam berbagai uses cases konektivitas yang berbeda seperti panggilan video, streaming, dan pembayaran online, di mana para pengguna smartphone menyatakan bahwa mereka bersedia membayar lebih mahal.
Konektivitas yang berbeda dan kesediaan konsumen membayar penyedia layanan komunikasi (CSP) untuk jaminan kinerja yang lebih tinggi untuk aplikasi-aplikasi penting, merupakan hal utama dalam laporan global terbaru dari Ericsson ConsumerLab, berjudul Elevating 5G with Differentiated Connectivity, yang diterbitkan pada 13 November.
Hampir satu dari empat pengguna Gen AI mengatakan bahwa mereka bersedia membayar hingga 35 persen lebih mahal untuk mendapatkan jaminan konektivitas yang cepat dan aman untuk aplikasi berkapasitas tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa 35 persen pengguna smartphone 5G yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan tertarik untuk membayar konektivitas yang berbeda untuk aplikasi-aplikasi penting.
Laporan yang berfokus pada CSP ini juga membahas peluang peningkatan pendapatan bagi penyedia layanan berdasarkan penelitian survei.
Minat terhadap AI di Indonesia meningkat dengan cepat, mengingat AI diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mendorong PDB per kapita nasional, yang diproyeksikan mencapai USD 15.700 pada tahun 2038 atau tiga kali lipat dari PDB per kapita saat ini.
Krishna Patil, Head of Ericsson Indonesia mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mendorong masa depan digital Indonesia.
“AI akan menjadi sebuah tonggak penting dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, mendorong Indonesia menuju kepemimpinan ekonomi global,” ujar Khrisna dalam keterangan resminya pada Jumat (29/11/2024).
Data Ericsson ConsumerLab menunjukkan adanya peningkatan permintaan akan konektivitas yang didukung oleh AI.
Kesimpulan utama dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
Kesediaan untuk Membayar
35 persen pengguna 5G global bersedia membayar lebih untuk konektivitas yang berbeda yang menjamin kinerja yang lebih baik untuk tugas-tugas penting
Segmen Pencari Jaminan
Berlawanan dengan keyakinan bahwa pengguna tidak akan membayar lebih untuk konektivitas, survei mengidentifikasi 20 persen pengguna, yang dikenal sebagai ‘Pencari Jaminan’, secara aktif mencari konektivitas yang lebih tinggi untuk aplikasi penting dan bersedia membayar untuk itu
Permintaan aplikasi AI generatif
Jumlah pengguna ponsel pintar yang menggunakan aplikasi AI generatif setiap minggunya, diharapkan akan meningkat 2,5 kali lipat dalam lima tahun ke depan.
Satu dari empat pengguna AI saat ini telah bersedia membayar 35 persen lebih mahal untuk konektivitas yang berbeda guna memastikan kinerja yang cepat dan responsif dari aplikasi yang digerakkan oleh AI.
Perjalanan lima tahap untuk CSP
Studi ini menguraikan jalur untuk CSP dari broadband seluler yang tidak dibedakan menjadi model berbasis kinerja dan berbasis platform, di mana API jaringan memberdayakan pengembang untuk menciptakan pengalaman aplikasi yang disesuaikan.
Berikan Komentar