Road to Garmin Run 2024: Lari Sambil Pungut Sampah Itu Keren!

Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem

Jakarta, GayaTekno.id – Garmin kembali menunjukkan komitmennya terhadap misi keberlanjutan melalui inisiatif terbaru, “Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem”.

Acara yang berkolaborasi dengan Rekosistem ini mengajak masyarakat untuk berlari sambil memungut sampah di sepanjang rute lari, menggabungkan semangat berolahraga dengan kepedulian terhadap lingkungan.

“Kami bangga Garmin dapat menginisiasi acara Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem yang sejalan dengan tema Garmin Run Indonesia 2024 yaitu Sustainability and Inclusivity,” ujar Rian Krisna, Marketing Communication Manager, Garmin Indonesia di Jakarta pada Minggu (8/9/2024).

Menurutnya, ini adalah langkah nyata Garmin dalam mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan olahraga dengan aksi membersihkan lingkungan, lanjut Rian, ia berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta menjaga bumi.

Sekadar informasi, Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Garmin Run 2024 yang akan digelar di BSD Tangerang pada 29 September mendatang.

Sementara itu, plogging sendiri merupakan tren olahraga yang berasal dari Swedia. Kegiatan ini menggabungkan lari atau jalan kaki (jogging) dengan memungut (picking-up) sampah yang ditemukan di sepanjang rute lari.

Selain membuat lingkungan lebih bersih, manfaat plogging juga bagus untuk kesehatan karena melibatkan gerakan seperti membungkuk, berjongkok, hingga mengangkat beban, yang bermanfaat untuk melatih otot tubuh bagian bawah.

Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem

Agar para peserta plogging tidak salah dalam memilah sampah, Rekosistem memberikan edukasi yang berfokus dalam mengumpulkan jenis sampah anorganik yang dapat didaur ulang seperti kardus atau karton susu, kertas, botol kaca, kaleng serta sampah plastik seperti gelas, botol PET, kantong plastik dan wadah makanan dari plastik.

Peserta juga dibekali dengan wadah untuk mengumpulkan sampah, termasuk alat capitan dan sarung tangan. Setelah terkumpul, peserta dapat menyetorkan wadah berisi sampah ke mobil Reko Keliling.

Selain itu, Rekosistem juga didapuk untuk menjadi Sustainable Partner Garmin Run Indonesia 2024, yang nantinya akan mengelola sampah yang terkumpul dan mengubahnya menjadi barang bermanfaat dan bisa digunakan kembali.

Rizky Satrio, VP Business Development Rekosistem mengatakan bahwa masalah sampah di Jakarta merupakan tantangan yang serius.

“Kami di Rekosistem sangat mengapresiasi inisiatif Garmin dalam mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam membersihkan lingkungan. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam pengelolaan sampah. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai lingkungan yang bersih dan berkelanjutan,” tambah Rizky.

Untuk diketahui, rangkaian Road To Garmin Run mulai dari 13 Juli hingga 18 Agustus kemarin berhasil mengumpulkan sebanyak 148.07 kilogram sampah, terdiri dari botol plastik PET sebesar 26% diikuti oleh kardus (carton box) sebanyak 22,3%, dan sampah kertas 17,6%.

Hampir 150 kilogram sampah yang dikumpulkan ini jika dikonversikan menjadi carbon footprint maka akan setara dengan 50,1 liter konsumsi BBM, atau setara dengan 468.43 kilometer jarak yang ditempuh dengan mobil.

Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem

Acara “Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem” diikuti oleh 120 peserta. Dibagi menjadi 11 kelompok, secara total para peserta berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 294,82 kilogram, dari rute sepanjang 4 kilometer di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Selanjutnya, sampah yang dikumpulkan kemudian ditimbang dan akan dipilah oleh tim Rekosistem, untuk nantinya didaur ulang atau digunakan kembali.

“Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem” juga mendapat dukungan penuh dari Abang None Jakarta, serta Natrio Catra Yososha, First Autistic Indonesian Marathoner yang turut berpartisipasi dalam kegiatan plogging ini. Kehadiran mereka diharapkan dapat menginspirasi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life