Gedung Putih Salahkan Fitur iPhone Atas Skandal Signal

skandal signal
Foto: TechCrunch

Jakarta, GayaTekno.id – Pada Maret 2025, terjadi insiden keamanan signifikan di Gedung Putih ketika Jeffrey Goldberg, Pemimpin Redaksi The Atlantic, secara tidak sengaja ditambahkan ke dalam grup obrolan Signal yang membahas rencana serangan udara di Yaman.

Kontan, insiden ini memicu kekhawatiran tentang protokol komunikasi pemerintah dan bagaimana kesalahan tersebut bisa terjadi.

Kronologi Kejadian

Investigasi internal yang dilakukan oleh kantor teknologi informasi Gedung Putih mengungkap bahwa insiden ini disebabkan oleh fitur iPhone, yakni “contact suggestion update”.

Setelah Goldberg mengirim email kepada Gedung Putih untuk meminta komentar tentang sebuah artikel, juru bicara Trump, Brian Hughes, meneruskan isi email tersebut kepada Mike Waltz, Penasihat Keamanan Nasional.

Akibatnya, iPhone milik Waltz menyarankan pembaruan kontak yang secara otomatis menyimpan nomor Goldberg di bawah nama Hughes.

Alhasil, ketika Waltz mencoba menambahkan Hughes ke grup Signal, ia tanpa sadar menambahkan Goldberg ke dalam grup rahasia tersebut.

Reaksi dan Tanggapan

Atas situasi yang dialaminya tersebut, Jeffrey Goldberg lebih memilih bungkam dan ‘bermain’ aman.

“Saya tidak akan mengomentari hubungan saya dengan Mike Waltz selain mengatakan bahwa saya mengenalnya dan pernah berbicara dengannya,” kata Goldberg seperti dikutip dari TechCrunch pada Senin (7/4/2025).

Sementara itu, Waltz mengakui kesalahan tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada informasi rahasia yang dibahas dalam grup tersebut.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggambarkan insiden itu sebagai sebuah “kesalahan kecil” dan tetap menyatakan kepercayaannya pada Waltz.

Implikasi Keamanan dan Protokol Komunikasi

Di sisi lain, skandal Signal ini menyoroti potensi risiko keamanan dari penggunaan aplikasi pihak ketiga seperti Signal untuk komunikasi sensitif pemerintah.

Meskipun Signal dikenal dengan enkripsi end-to-end, penggunaan aplikasi non-resmi untuk urusan pemerintah menimbulkan pertanyaan tentang kepatuhan terhadap undang-undang pencatatan federal dan kerentanan terhadap pengawasan asing.

Para kritikus, termasuk anggota Kongres dari Partai Demokrat, menyebut praktik ini sebagai “ceroboh dan sembrono,” dan menyerukan penyelidikan lebih lanjut serta penegakan protokol komunikasi yang lebih ketat dalam urusan keamanan nasional.

Dengan demikiam, insiden penambahan tidak sengaja Jeffrey Goldberg ke dalam grup Signal Gedung Putih mengungkapkan bagaimana fitur teknologi yang tampaknya sepele dapat menyebabkan pelanggaran keamanan yang signifikan.

Hal ini menekankan pentingnya pelatihan yang tepat bagi pejabat pemerintah dalam menggunakan teknologi dan perlunya peninjauan serta penyesuaian protokol komunikasi untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.

Ronald Bastian
Jika kamu tak mampu meyakinkan dan memukau orang dengan kepintaranmu, bingungkan dia dengan kebodohanmu.