GayaTekno.id – Setelah mengumumkan kemitraan strategisnya pada pekan lalu, Grab Indonesia dan Emtek Group langsung bersinergi untuk mendorong pemerataan digitalisasi UMKM di Indonesia.
Lebih lanjut, kedua perusahaan berkomitmen akan mempercepat transformasi digital usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang difokuskan pada kota-kota tier 2 dan 3 yang selama ini seolah luput dari hingar-bingar perkembangan bisnis digital.
Selain itu, kolaborasi ini akan menyediakan layanan digital yang lebih terjangkau bagi masyarakat, bahkan di daerah yang tingkat digitalisasinya masih rendah.
“Kolaborasi strategis ini tidak saja termotivasi untuk mengembangkan usaha korporasi kedua belah pihak, tapi juga secara serius ingin mengajak semua pelaku UMKM untuk ikut maju bersama, terutama di kota-kota tier 2 dan 3 yang belum menjadi fokus selama ini” ujar Pengamat ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita.
Seperti yang sudah diumunkan sebelumnya, kedua perusahaan akan menjajaki peluang kolaborasi di sektor logistik dan e-commerce, layanan keuangan, telemedicine, periklanan, dan media digital.
Keseriusan kerjasama ini juga bisa dilihat dari keputusan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. Pasalnya, nilai investasi Emtek di Grab mencapai 375 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,4 triliun di PT Grab Teknologi Indonesia.
Prioritas utama kolaborasi Grab dan Emtek Group adalah memperluas digitalisasi hingga ke tingkat kabupaten. Ini adalah langkah fundamental yang penting karena meskipun 99% dari bisnis di Tanah Air adalah UMKM, namun baru sekitar 21% yang memiliki akses digital.
Prioritas itu tercermin dalam inisiatif pertama yang akan digulirkan, yakni program akselerator yang bersifat menyeluruh untuk UMKM, dengan menawarkan solusi teknologi yang didukung Bukalapak dan Grab.
“Visi di balik kolaborasi strategis Emtek dan Grab ini layak dijadikan benchmark bagi kolaborasi-kolaborasi strategis perusahaan teknologi Indonesia ke depannya, karena mengusung spirit yang sangat inklusif-produktif dalam mengakomodasi pelaku-pelaku ekonomi lainnya, terutama UMKM,” imbuh Ronny.
Ketika masuk ke ekosistem digital Grab-Emtek, UMKM Indonesia akan dilayani oleh solusi digital hasil sinergi antara Bukalapak, GrabFood, GrabKios, dan GrabMart. Belum lagi jika nanti jika nanti portofolio Emtek di bidang media, baik TV free to air, platform over the top (OTT), dan media daring, diikutkan dalam kolaborasi ini.
Di sisi lain, Grab selama ini telah terbukti menjadi pintu bagi UMKM untuk meraih peluang yang lebih luas. Mulai dari yang paling sederhana, yaitu pertama kali membuka rekening bank, hingga akses informasi dan permodalan yang selama ini tampak tidak terjangkau.
Selama tiga tahun terakhir, mitra pengemudi, mitra merchants, dan mitra agen Grab secara kolektif telah menerima pendapatan lebih dari Rp 92 triliun (6,5 miliar dolar AS) melalui platform Grab.
Ronny percaya bahwa ke depannya ekosistem digital besutan Emtek dan Grab ini diharapkan bisa menjadi wadah UMKM menjadi lebih produktif dan agresif di satu sisi, tapi juga bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk-produk baru berdaya saing tinggi.
Tak kalah penting, UMKM juga harus kreatif dan inovatif dalam menghadirkan produk-produk tersebut di tengah-tengah ekosistem digital nasional di sisi lain.
“Kehadiran ekosistem digital yang pro-UMKM ini pada gilirannya akan memperkokoh status dominan UMKM di dalam sistem perekonomian nasional, untuk kemudian bersaing di pentas ekosistem ekonomi digital berskala global,” tutup Ronny.
Berikan Komentar