Jakarta, GayaTekno.id – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menggelar acara tahunan bertajuk “PHR Digital Day 2024” di Jakarta.
Berlangsung pada 11 dan 12 November 2024, acara ini menyoroti berbagai inovasi teknologi yang diterapkan oleh PHR dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional di Wilayah Kerja (WK) Rokan, salah satu blok migas terbesar di Indonesia.
Salah satu sorotan utama dari PHR Digital Day 2024 adalah penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk memantau dan mengoptimalkan kinerja produksi migas.
Triatmojo Rosewanto, Vice President Information Technology PHR, menjelaskan bahwa AI digunakan untuk memantau operasi produksi secara real-time melalui Digital Innovation Center PHR.
Secara sederhana, teknologi ini memungkinkan PHR untuk segera mengambil keputusan berdasarkan data yang diperoleh, sehingga meningkatkan efisiensi produksi migas.
“AI juga digunakan untuk memprediksi pelemahan pompa hingga 20 hari lebih cepat, memungkinkan perbaikan proaktif dan mengurangi risiko penurunan produksi. Kalau kami tidak berinovasi sejak pengambilalihan dari Chevron, mungkin kami hanya menghasilkan sekitar 110 ribu barel per hari. Tapi, kami berhasil meningkatkannya menjadi 161 ribu barel per hari,” tambah Triatmojo di Jakarta pada Senin (11/11/2024).
Dengan teknologi seperti Well Monitoring Systems yang menggunakan Rod Pump Simulator dan Rod Pump Controller (RPC), PHR mampu mengumpulkan data real-time untuk pemantauan produksi, yang mendukung optimalisasi produksi minyak mentah dengan efisiensi biaya yang lebih tinggi.
Di sisi lain, transformasi digital yang dilakukan oleh PHR tidak hanya terbatas pada penggunaan AI. Perusahaan ini juga mengimplementasikan Robotic Process Automation (RPA) untuk mendukung efisiensi operasional.
Teknologi RPA telah mengotomatisasi lebih dari 60 proses dalam 44 proyek, menghasilkan penghematan sekitar 49.000 jam kerja atau setara dengan 23,78 Full-time Equivalent (FTE).
Triatmojo menekankan bahwa transformasi digital ini merupakan strategi penting untuk menjaga stabilitas produksi di WK Rokan, yang memiliki 11.300 sumur aktif.
Dengan penerapan teknologi dan inovasi mutakhir, PHR mampu menjawab berbagai tantangan di industri energi, seperti peningkatan efisiensi, aspek keselamatan, dan keberlanjutan perusahaan.
Dalam skala yang lebih luas, PHR berkontribusi signifikan terhadap produksi migas nasional, menyumbang sekitar 25 persen dari total produksi nasional.
Dalam tiga tahun terakhir, inovasi digital telah memungkinkan PHR untuk melakukan pemboran sumur baru sebanyak 1.300 sumur, yang membantu meningkatkan produksi migas nasional. Tanpa adanya inovasi, produksi migas PHR bisa turun hingga 11 persen per tahun.
Detailnya, produksi minyak di WK Rokan meningkat dari 159.000 barel per hari (BOPD) pada tahun 2021 menjadi 161.620 BOPD pada tahun 2023.
Triatmojo mencatat bahwa tanpa penggunaan AI, produksi minyak mungkin hanya mencapai 111.000-112.000 BOPD pada tahun ini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi teknologi dalam menjaga dan meningkatkan produksi migas.
Tak hanya mengeksplorasi migas, PHR Digital Day 2024 menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi canggih demi masa depan energi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan AI dan teknologi digital lainnya, PHR tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan energi nasional.
Triatmojo percaya bahwa langkah-langkah transformasi digital yang diambil oleh PHR akan semakin memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi tantangan industri energi di masa depan.
“Dengan terus berinovasi, PHR diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan ketahanan energi Indonesia,” pungkas Triatmojo.
Berikan Komentar