GayaTekno.id – Awal bulan ini banyak rumor yang terus-menerus terbukti benar, salah satunya adalah keinginan Huawei yang menjual submereknya, Honor, ke konsorsium perusahaan China.
Dikutip dari Mobile World Live pada Sabtu (28/11/2020), penjualan tersebut secara luas diyakini dipicu oleh berbagai larangan yang dijatuhkan pemerintah Amerika Serikat terhadap Huawei.
Saat ini, pendiri Huawei, Ren Zhengfei, mengakui di forum karyawan perusahaan bahwa penjualan Honor diperlukan karena unit smartphone “berada di bawah tekanan luar biasa karena tidak tersedianya elemen teknis yang diperlukan”.
Dia menambahkan bahwa Huawei dapat mengatasi kesulitan tersebut, tetapi memutuskan untuk menjual Honor agar orang-orang yang dipekerjakannya, serta distributornya, tidak akan kehilangan pekerjaan jika saluran penjualan mengering.
“Gelombang demi gelombang sanksi AS yang berat terhadap Huawei telah membuat kami akhirnya memahami politisi Amerika tertentu ingin membunuh kami, bukan hanya mengoreksi kami,” papar Ren.
Ren juga berharap, seandainya Honor telah mendapatkan tuan yang baru, merek tersebut nantinya akan menjadi pesaing terbesar Huawei.
Sepertinya, keinginan bos Huawei itu juga selaras dengan rapor merah penjualan Honor di tahun ini. Hingga Q3 2020, smartphone Honor hanya berkontribusi 26% dari seluruh total penjualan Huawei di seluruh dunia.
