Jakarta, GayaTekno.id – Berdasarkan riset dari Gartner, 25% orang di seluruh dunia akan menghabiskan setidaknya satu jam per hari di Metaverse untuk alasan pekerjaan, belanja, pendidikan, sosial dan/atau hiburan, dan 30% organisasi di seluruh dunia akan menyiapkan produk dan layanan untuk Metaverse pada tahun 2026.
Merespons kehadiran Metaverse yang diproyeksikan bakal menjadi tren di masa depan tersebut, D-Link menyatakan telah bergabung dengan Metaverse Standards Forum sebagai peserta pertama dari industri perangkat network.
Untuk diketahui, Metaverse Standards Forum merupakan badan pengatur yang baru dibentuk yang bertujuan untuk mempromosikan keselarasan pada prioritas dan persyaratan untuk standar interoperabilitas Metaverse.
Selanjutnya, perusahaan dan organisasi yang berpartisipasi dalam standar dasar akan berfungsi sebagai fondasi untuk Open Metaverse.
Sebagai anggota utama, D-Link akan berkoordinasi dengan Standards Developing Organizations (SDOs) dari berbagai industri untuk mempercepat penerapan standar global di dunia Metaverse.
Interoperabilitas adalah salah satu masalah utama pada tahap awal industri Metaverse, dan para raksasa teknologi berharap Forum Standar Metaverse akan mendorong pertumbuhan dan evolusi Metaverse.
“Metaverse adalah tempat manusia dari beragam budaya berinteraksi melalui pengalaman mendalam di dunia virtual. Untuk mewujudkan potensi yang ada sepenuhnya, Metaverse harus dibangun di atas standar terbuka dengan interoperabilitas dan konsistensi untuk menyatukan berbagai domain,” ujar CJ Chang, CEO D-Link Corporation, dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai pemimpin global dalam solusi jaringan dan konektivitas, lanjut Chang, D-Link dengan bangga bergabung dengan Metaverse Standards Forum pada tahap awal pendiriannya.
“Kami bermaksud untuk berkolaborasi dengan mitra dari banyak industri untuk menjadikan Metaverse pengalaman yang lebih baik bagi semua orang melalui standarisasi,” pungkasnya.
Berikan Komentar