Teknologi AI Untuk HR, Jadi Kawan Atau Lawan?

Jobseeker Helmi Yahya AI

Jakarta, GayaTekno.id – Dewasa ini, penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) nyaris menghampiri seluruh industri.

Bagi banyak perusahaan, asumsi penggunaan AI dalam operasional hanya memunculkan dua pilihan saja: menjadi lawan yang mengancam atau malah menjadi kawan.

Apalagi bagi pengelolaan sumber daya manusia alias human resource (HR) dalam sebuah perusahaan. Sebagai divisi yang menentukan kelayakan sebuah posisi dalam perusahaan, keberadaan AI bisa saja meningkatkan kemampuan operasional perusahaan.

Tapi di sisi lain, penggunaan AI dikhawatirkan akan memakan korban yang berimbas pada meningkatnya angka pengangguran, dan (mungkin) bahkan menjadi ancaman yang melemahkan esensi SDM.

Menanggapi situasi yang dilematis ini,  Jobseeker berinisiatif menggelar seminar ’Hiring Talks With Helmy Yahya Bicara’ dengan topik bahasan mengenai “Optimalisasi AI Pada HR: “Jadi Kawan atau Lawan?”.

Chandra Ming, CEO dan Founder Jobseeker Company, menjelaskan bahwa teknologi akan selalu membantu manusia jika digunakan secara tepat.

“Perbedaan pekerjaan HR di masa lalu yang masih manual kini bertransformasi ke arah digital. Kompetensi harus ditingkatkan agar mutu pekerjaan semakin tinggi. Salah satunya bagaimana AI akan membantu pekerja meningkatkan produktivitas dan menghemat waktu berharga,” ujarnya di Jakarta pada Kamis (18/10/2023).

Pada kesempatan yang sama, Audi Lumbantoruan selaku HR Advisor ASEAN Center for Biodiversity menjelaskan bahwa AI akan bekerja seperti asisten virtual yang akan mengumpulkan informasi yang diperlukan.

Menurutnya, AI akan membantu HR untuk .embuat dan mengirimkan formulir digital, dan memandu karyawan baru melalui hak dan manfaat mereka beserta proses orientasi.

“Jika Anda seorang profesional SDM yang tertarik untuk mengeksplorasi penggunaan AI di perusahaan Anda, Anda tidak perlu memahami setiap detail tentang perangkat lunak, program, dan aplikasi yang merupakan bagian dari AI. Sebaliknya, akan lebih bermanfaat jika Anda mendekati AI dari perspektif bisnis,” imbuh Audi.

Narasumber lainnya, yaitu Dr. Yunus Triyonggo selaku HRGA Director PT Bridgestone Tire Indonesia, dan Chairman of Steering Committee GNIK menjelaskan mekanisme teknologi AI yang akan menjadi pendamping, dan bermanfaat secara efektif dalam pekerjaan HR.

“Kita selaku praktisi HR harus dapat melakukan identifikasi masalah secara spesifik, melakukan pemetaan semua area sehingga mengetahui apa saja yang harus diperbaiki,” papar Yunus.

Ia menilai, pendekatan ini memberikan dasar yang kuat untuk dibangun dan dapat diterapkan pada beberapa area utama di mana AI kemungkinan besar akan memainkan peran penting, termasuk di dalamnya bagian rekrutmen dan seleksi, kinerja dan pengembangan karyawan, hingga analisis SDM dan pengambilan keputusan.

“Ini membuktikan pemanfaatan AI terhadap area kerja HR yang sangat luas,” lanjut Yunus.

Jobseeker Helmi Yahya AI

Manfaat AI untuk HR

Bagian lain diskusi dijelaskan juga mengenai sisi pengembangan AI yang harus kita waspadai terhadap pemakaiannya.

Stephen Ng, selaku CEO dari Nusameta, WIR Group, menjelaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk merevolusi bidang HR.

Dengan AI, kata Stephen, profesional HR dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan kreativitas dan empati. Sementara AI dapat membantu mereka dengan tugas-tugas yang lebih rutin dan administratif.

Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk otomatisasi tugas-tugas administratif, seperti proses rekrutmen dan onboarding.

Manfaat lain AI yaitu dapat digunakan untuk menganalisis data karyawan dengan lebih akurat daripada manusia. Hal ini dapat membantu profesional HR membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan.

Tapi di sisi lain, Stephen mengakui bahwa pengembangan AI untuk HR masih terus berlangsung. Hanya saja, sudah banyak perusahaan yang mulai menerapkan AI dalam bidang ini.

“Dengan penerapan dan pengembangan AI yang tepat, HR dapat menjadi lebih efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi karyawan dan perusahaan,” pungkasnya.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life