Teleskop Hubble Ungkap Durasi Satu Hari di Uranus

Teleskop Hubble Ungkap Durasi Satu Hari di Uranus
Foto: NASA

Jakarta, GayaTekno.id – Selama beberapa dekade terakhir, para ilmuwan memperkirakan bahwa durasi satu hari di Uranus berlangsung selama 17 jam 14 menit.

Seperti di Bumi, perhitungan satu hari di Uranus didasarkan pada waktu yang dibutuhkan planet tersebut untuk berputar satu kali pada porosnya.

Namun, penelitian terbaru yang menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble mengungkap bahwa durasinya lebih panjang 28 detik dibandingkan estimasi lama.

Menurut laporan Space pada Selasa (8/4/2025), hasil akhir dari studi ini menyebutkan bahwa satu hari di Uranus sebenarnya berlangsung selama 17 jam, 14 menit, dan 52 detik.

Untuk mengungkap temuan ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Laurent Lamy dari Observatorium Paris memanfaatkan data Teleskop Hubble dari tahun 2011 hingga 2022 untuk mempelajari aurora di Uranus.

Aurora ini terbentuk ketika partikel bermuatan dari angin matahari berinteraksi dengan medan magnet planet.

Karena kutub magnetik Uranus sedikit miring terhadap sumbu rotasinya, aurora muncul dan bergerak mengikuti rotasi planet.

Dengan melacak gerakan aurora secara presisi selama lebih dari satu dekade, ilmuwan bisa menentukan kecepatan rotasi planet dengan lebih akurat dibandingkan metode sebelumnya.

Untuk dicatat, sebelum ada temuan ini, estimasi rotasi Uranus hanya didasarkan pada data gelombang radio dari wahana Voyager 2 saat ia melintas dekat planet tersebut pada tahun 1986.

Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, teknik itu terbukti kurang presisi untuk Uranus karena struktur magnetiknya yang unik dan kompleks.

Berkat pemahaman geofisika yang lebih akurat, ilmuwan bisa memperbaiki model dinamika internal planet, termasuk tentang inti dan lapisan atmosfernya.

Dengan periode rotasi yang lebih akurat, peta Uranus dapat diperbarui sehingga posisi awan, badai, dan struktur atmosfer lainnya bisa ditentukan lebih akurat.

Selain itu, metode pelacakan aurora ini membuka kemungkinan mempelajari rotasi planet lain di luar tata surya (eksoplanet), selama mereka memiliki medan magnet dan aurora yang terdeteksi.

Uranus, Planet Aneh dengan Rotasi Miring

Uranus merupakan salah satu planet paling aneh di tata surya. Ia berputar dalam posisi miring ekstrem, yaitu ebih dari 90 derajat dari vertikal, sehingga tampak “berbaring” di sisi orbitnya.

Tentu saja hal ini membuat musim di Uranus sangat panjang dan unik ketimbang planet di tata surya lainnya yang pernah ditemukan.

Selain itu, medan magnet Uranus tidak berpusat di tengah planet dan sangat miring, menjadikan studi aurora dan dinamika magnetiknya menjadi tantangan ilmiah tersendiri.

Maka dari itu, penemuan ini memperlihatkan pentingnya pengamatan jangka panjang dan teknologi seperti Teleskop Hubble dalam menjawab misteri planet-planet jauh di tata surya.

Dengan mengetahui bahwa hari di Uranus lebih panjang dari yang kita kira, para ilmuwan kini dapat membuat model planet yang lebih akurat dan membuka jalur baru dalam eksplorasi astronomi dan eksoplanet.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life