Genap 26 Tahun, Erajaya Mau Dibawa ke Mana?

Eraversary 2022

Jakarta, GayaTekno.id – Tanpa terasa, 26 tahun sudah PT Erajaya Swasembada Tbk bertahan di industri ritel Indonesia. Dengan usia yang semakin matang, mau dibawa ke arah mana perusahaan?

Dalam acara bertajuk “Eraversary 2022”, Direktur Erajaya Group Jeremy Sim mengatakan bahwa salah satu resep kesuksesan perusahaan yang dipimpinnya ialah terus berinovasi dan adaptif dengan segala perubahan zaman.

“Mungkin yang dulunya cuma kenal Erajaya sebagai ritel gadget melalui Erafone bertanya-tanya, kok sekarang ada apotek, toko kue, dan lain sebagainya. Tapi justru disitulah cara kami untuk menawarkan sesuatu yang dibutuhkan konsumen,” terang Jeremy di Hotel Shangri-La Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022).

Maka dari itu, arah bisnis Erajaya Group akan terus menyelaraskan diri dengan kebutuhan konsumen. Hasilnya, saat ini perusahaan yang bermarkas di kawasan Bandengan, Jakarta Barat itu memiliki lini usaha yang terus berkembang.

Di luar ritel gawai, Erajaya Group setidaknya memiliki 4 pilar bisnis lainnya, yakni Erajaya Active Lifestyle, Erajaya Food and Nourishment, serta Erajaya Active Beauty and Wellness.

Khusus untuk unit bisnis yang namanya terakhir disebut, pada Mei lalu perusahaan baru saja membuka apotek Wellings yang menjual aneka obat dan suplemen kesehatan.

“Ada 1.400 Stock Keeping Unit (SKU) di unit bisnis Erajaya Beauty and Wellness. Anak usaha bisnis adalah Face Shop, Wellings Pharmacy dan barang medical,” imbuh Jeremy.

Bahkan, kata Jeremy, perusahaan sudah mematok target di unit bisnis Active Beauty and Wellness dengan menambah 10 toko hingga akhir tahun 2022. Sedangkan secara keseluruhan, total toko Erajaya Active Beauty and Wellness sudah mencapai 33 toko.

Lalu untuk pilar kedua, ada Erajaya Active Lifestyle. Untuk unit bisnis ini, Erajaya sudah mengantongi lisensi merek waralaba apparel asal Inggris, JD Sports, dan beberala merek kenamaan lainnya, seperti Garmin, Marshall, hingga produsen sepatu asal Jepang, Asics.

“Ada 54 toko di segmen ini dibuka Maret 2022. Salah satunya IoT Ecosystem, yakni teknologi mengembangkan bisnis iOT dengan merek sendiri,” katanya.

Pilar ketiga datang dari Erajaya Food and Nourishment yang telah memiliki 56 toko di tahun 2022. Sesuai namanya, unit bisnis ini membawahi beberapa merek food and beverage dan swalayan, termasuk Sushi Tei, Paris Baguette, dan Grand Lucky. Untuk pilar ini, Erajaya Group menargetkan untuk 40 toko hingga tutup tahun 2022.

Untuk distribusi penjualannya, Erajaya memakai sistem omnichannel dengan memanfaatkan saluran daring dan luring agar semua lapisan konsumen bisa mengakses produk yang ditawarkan perusahaan.

“Pendekatan konsumer didukung konsep omnichannel. Kami tidak hanya bisnis online saja, tapi bisnis online dengan kerja sama dengan Tokopedia, Shopee dan lain’lain,” sahut Jeremy.

Agar proses pendistribusian berjalan dengan mulus, Erajaya juga membangun perusahaan di bidang logistik yang bernama EraExpress.

“Salah satu keunggulan EraExpress adalah sanggup untuk melakukan pengiriman produk dalam waktu tiga jam, sudah sampau ke rumah (pemesan/konsumen),” tutup Jeremy.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life