Tutup Semester 1 2021, Pendapatan Ultra Voucher Meroket Hingga 139 Persen

Pendapatan ultra voucher

GayaTekno.id – PT Trimegah Karya Pratama Tbk selaku pemilik merek Ultra Voucher menutup semester 2021 dengan hasil positif.

Pertama, jumlah pengguna Ultra Voucher hingga Juni 2021 menembus angka sekitar 205 ribu, naik sekira 82 ribu ketimbang periode yang sama di tahun lalu yang hanya berjumlah 123 ribu pengguna.

Kedua, laporan keuangan Ultra Voucher per Semester I 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan, yakni mencapai Rp 383,14 miliar atau meningkat 139% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu (year on year/ YoY).

Dengan peningkatan pendapatan Ultra Voucher pada semester 1 2021, laba bersih yang diperoleh juga meroket hingga mencapai 130% (YoY) menjadi Rp 1,42 miliar.

Direktur Ultra Voucher, Riky Boy Permata mengatakan kinerja positif UVCR ini seiring pertumbuhan jumlah customer dari sektor bisnis atau B2B Korporasi dan Reseller, juga dari pengguna aplikasi dan customer e-commerce. B2B sendiri berkontribusi sekitar 34,23% dari total pendapatan (24,26% diantaranya dari korporasi, dan reseller 9,97%). Adapun user aplikasi berkontribusi 24,04%, dan customer e-commerce 41,73%.

“Meningkatnya jumlah customer ini menandakan bisnis Ultra Voucher dipercaya dan dinilai prospektif serta memberikan manfaat bagi para pengguna,” papar Riky dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/9/2021).

Seiring dengan peningkatan penjualan, Ultra Voucher mendapatkan insentif dalam bentuk diskon dan cashback dari merchant, sehingga laba usaha meningkat 246% dibandingkan dengan Semester I 2020. Realisasi performa Perseroan di 1H2021 ini, imbuh Riky, sesuai dengan target Perseroan di sepanjang tahun 2021.

Riky optimis dengan adanya perolehan dana hasil IPO yang baru saja digelar pada akhir Juli 2021, sebesar Rp 50 miliar, pendapatan usaha bisa meningkat 195% dan perolehan laba bersih meningkat 600% di akhir 2021 dibanding akhir tahun lalu.

Dana hasil IPO ini sendiri dipergunakan untuk pengembangan produk dan fitur baru maupun channel distribusi serta pemasaran Perseroan; dengan alokasi 36% akan digunakan untuk belanja modal, 34% akan digunakan untuk beban operasional, dan 30% akan digunakan untuk peningkatan modal kerja.

“Peningkatan pendapatan usaha ditargetkan seiring dengan meningkatnya user Ultra Voucher dari kanal distribusi utama yaitu B2B, e-commerce, direct to retail dan reseller. Untuk itulah Ultra Voucher terus melakukan inovasi dan aksi korporasi termasuk kerjasama dengan sejumlah pihak sebagai bagian dari pengembangan bisnis kami kedepannya,” tutur Riky.

Pasca IPO, Ultra Voucher telah menjadi bagian dari platform mobile banking SimobilPlus milik Bank Sinarmas yang telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna dan saat ini juga telah tersedia di mBCA platform mobile banking milik Bank BCA yang melayani lebih dari 26 juta rekening nasabah.

Melalui kerja sama dengan pihak perbankan diharapkan dapat meningkatkan transaksi mobile banking serta meningkatkan pengguna Ultra Voucher.

Dengan tersedianya Ultra Voucher di SimobiPlus dan mBCA, perseroan dapat meningkatkan volume transaksi, dan user yang berasal dari nasabah masing-masing bank tersebut dapat menikmati ragam voucher diskon digital dari berbagai segmen yakni Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain.

Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin 300 brand yang tersebar lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia, yang jumlahnya ditargetkan terus bertambah menjadi 400 merchant sampai dengan akhir tahun 2021.

Seiring dengan rencana ekspansi di 3 bidang yakni produk, market share yang menjangkau sektor UMKM, dan perluasan bisnis hingga ASEAN, maka jumlah pengguna Ultra Voucher ditargetkan akan terus mengalami peningkatan.

Ronald Bastian
Jika kamu tak mampu meyakinkan dan memukau orang dengan kepintaranmu, bingungkan dia dengan kebodohanmu.