Lakukan Tiga Hal Berikut Sebelum Bersepeda

Tips bersepeda

GayaTekno.id – Masa pandemi seperti saat ini, menuntut kita untuk terus mencari cara meningkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga secara rutin. Salah satunya adalah dengan bersepeda.

Aktivitas fisik dalam bersepeda, jika dilakukan dengan rutin, dapat mengurangi resiko penyakit lainnya seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, hingga radang sendi.

Bersepeda banyak dipilih orang karena sensasinya yang sangat menyenangkan. Semilir angin yang menyentuh wajah, angin sejuk menerpa badan, makin sejuk seiring kita mempercepat laju sepeda. Wajar saja, jika bersepeda pada pagi atau sore hari banyak dipilih masyarakat yang ingin menikmati kesejukan udara.

Serunya bersepeda makin terasa apabila dilakukan bersama-sama keluarga atau teman-teman yang memiliki kesamaan minat, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Seperti memakai masker pada saat berhenti, tidak bergerombol dan menjauhi keramaian.

Namun, seiring dengan makin rutinnya kita bersepeda, sebenarnya ada tips yang harus kita lakukan selain melakukan protokol kesehatan di era pandemi.

Yang pertama, tentunya pengecekan sepeda. Pengecekan sepeda bukan hanya dari faktor keamanan saja. Namun terkadang banyak pesepeda yang kurang memperhatikan faktor kenyamanan posisi berkendara yang baik dan benar sehingga menimbulkan cedera pada otot, tulang, dan sendi.

Kenyamanan posisi badan pada sepeda, sangat berkaitan erat dengan pengaturan posisi dan letak beberapa bagian sepeda yang bersentuhan langsung dengan anggota badan. Seperti jangkauan lengan dan telapak tangan pada setang, letak tulang duduk pada sadel, serta jangkauan tungkai kaki pada tinggi tiang sadel.

Rasa sakit atau nyeri setelah bersepeda di bagian-bagian tersebut, dapat bersumber dari kesalahan pengaturan pada sepeda. Untuk pengecekan hal-hal tersebut, hendaknya kita tidak usah segan bertanya kepada pesepeda yang sudah ahli, atau ke mekanik di toko sepeda terdekat.

“Memeriksa apakah sepeda yang akan kita kendarai cocok dengan ukuran badan kita, merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Karena, meskipun pemanasan sudah dilakukan semaksimal mungkin, tapi jika ukuran sepedanya tidak sesuai, badan juga akan terasa sakit dan berpeluang besar mengalami cedera otot karena postur riding kita tidak benar,” ujar Raditya Pratama, Retül bike fitter yang berpraktek di Bintaro.

Setelah itu, barulah kita melakukan pemanasan otot sebelum bersepeda. Bagian-bagian tubuh yang sering bergerak ketika bersepeda seperti otot paha, betis, panggul, lengan dan leher merupakan sasaran utama gerakan pemanasan otot. Bahkan ketika selesai berepeda pun, bagian-bagian tubuh tersebut juga perlu relaksasi dengan gerakan pendinginan.

Rasa nyeri otot akibat tidak melakukan pemanasan, sering dialami oleh para pesepeda baru, terutama pada otot paha, pergelangan tangan, bahu dan leher. Bahkan, sering juga terjadi kram pada otot saat bersepeda karena terlalu memaksakan otot yang sudah kelelahan.

“Itulah inti fungsi pemanasan, yaitu memanaskan otot supaya siap dan tidak kaget ketika badan bergerak,” tambahnya.

Terakhir, tentunya lengkapi kegiatan bersepeda kita dengan produk-produk yang bisa menjaga kebugaran atau mengantisipasi cedera, seperti koyo, plaster, balsem, dan lain-lain.

Ronald Bastian
Jika kamu tak mampu meyakinkan dan memukau orang dengan kepintaranmu, bingungkan dia dengan kebodohanmu.