Rekomendasi Saham Penghasil Cuan di Tahun 2023

Rekomendasi Saham Penghasil Cuan di Tahun 2023

Jakarta, GayaTekno.id – Di tengah isu pelemahan ekonomi negara maju yang diproyeksikan mencapai puncaknya di paruh pertama tahun 2023 akibat resesi global, pelaku pasar telah beralih pada obligasi yang memiliki resiko lebih rendah dibanding saham.

Menurut proyeksi Ajaib Sekuritas, performa IHSG di tahun 2023 juga akan diwarnai oleh pesta demokrasi yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang.

Secara historis performa IHSG satu tahun (12 bulan) sebelum diselenggarakan pemilihan umum (pemilu) presiden dalam 3 periode terakhir sebagian besar ditutup menguat, misalnya pada pemilu periode 2009, 2014 dan 2019 IHSG mengalami penguatan masing-masing 13,2%, 10,9% dan 7,7%.

Secara keseluruhan, berdasarkan pertimbangan kondisi makro ekonomi diatas, seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih kokoh. Bahkan, IHSG masih berpotensi bergerak diatas level 7.000-7.200 di tahun 2023.

Adapun beberapa sektor pilihan yang berpeluang untuk mengalami akselerasi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global saat ini hingga beberapa periode ke depan.

Oleh karena itu, sektor keuangan, metal mining dan consumer, dan telekomunikasi cukup memiliki prospek dan ketahanan yang baik.

Berikut ini beberapa rekomendasi saham penghasil cuan untuk semester 1 tahun 2023:

Sektor Keuangan

Sektor keuangan menjadi sektor yang berpotensi diuntungkan sejalan dengan daya beli masyarakat yang masih kokoh. Hal ini tercermin pada pertumbuhan penyaluran kredit secara nasional pada November 2022 tumbuh 10,8% YoY dan diproyeksikan masih akan berlanjut seiring dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik.

Adapun secara historis satu tahun sebelum diselenggarakannya pemilu sektor keuangan selalu mengalami penguatan, misalnya pada pemilu tahun 2009, 2014 dan 2019.

Saham Unggulan : BBCA, BBRI

Sektor Consumer

Sektor konsumen primer berpotensi menguat pada tahun 2023 terdorong dari beberapa faktor, diantaranya, daya beli masyarakat yang cukup resilient, kenaikan upah minimum pada tahun 2023, kenaikan anggaran subsidi dari pemerintah, efek domino menjelang tahun politik 2024, dan penurunan harga komoditas yang dapat memperbaiki margin laba yang sepat tergerus akibat kenaikan beban pokok produksi.

Saham Unggulan : INDF, AMRT

Sektor Metal Mining

Perppu No.2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja diproyeksikan akan membawa investasi langsung ke Indonesia salah satunya untuk meningkatkan hilirisasi mineral logam.

Optimisme ini sejalan dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menaikkan target investasi di tahun 2023 sebesar 16,7% menjadi Rp 1.400 triliun dari Rp1.200 triliun di tahun 2022.

Secara kumulatif realisasi investasi per September 2022 telah mencapai Rp892,4 triliun, PMA sebesar Rp 479,3 triliun atau menyumbang 53,7%, sedangkan PMDN sebesar Rp 413,1 triliun atau berkontribusi sebesar 46,3%.

Adapun PMA per September 2022 didominasi oleh sektor logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan total investasi USD 8,5 miliar atau meningkat 70% YoY, serta berpotensi mengalami pertumbuhan sejalan dengan diterapkannya Perppu No.2 tahun 2022.

Aktivitas industri manufaktur China yang kian menguat akibat pelonggaran Zero Covid Policy juga meningkatkan permintaan pada sektor ini. Sementara itu, komoditas emas sendiri dapat menjadi pilihan ditengah permintaan yang berpotensi meningkat sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Saham Unggulan : MDKA, ANTM

Sektor Telekomunikasi

Sektor telekomunikasi menjadi sektor menarik menjelang Pemilu, dimana trafik pengguna layanan internet akan meningkat. Pasalnya platform online digunakan sebagai ruang publik untuk menyalurkan aspirasi.

Berdasarkan historis sektor telekomunikasi menguat pada satu tahun sebelum pemilu. Sementara itu, sektor ini juga memiliki prospek baik di tengah penetrasi internet yang terus tumbuh.

Hal ini juga tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat bahwa 62,10% populasi di Indonesia telah mengakses internet hingga tahun 2021. Angka tersebut melesat dibanding tahun 2020 sebesar 53,73% dari total populasi.

Saham Unggulan : EXCL, ISAT