Teleskop James Webb Tangkap Penampakan Cincin Einstein

Jakarta, GayaTekno.id – Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) kembali mengungkap fenomena kosmik menakjubkan dengan menangkap citra dua galaksi yang tampak menyatu membentuk “cincin Einstein.”

Fenomena langka ini terjadi ketika cahaya dari galaksi spiral yang jauh dilengkungkan oleh galaksi elips masif di depannya, menciptakan ilusi visual yang memukau.

Apa Itu Cincin Einstein?

Cincin Einstein adalah efek lensa gravitasi yang terjadi ketika cahaya dari objek jauh, seperti galaksi, dibelokkan oleh gravitasi objek masif di antaranya.

Akibatnya, cahaya tersebut membentuk pola melingkar atau cincin di sekitar objek masif tersebut.

Fenomena ini pertama kali diprediksi oleh Albert Einstein dalam teori relativitas umumnya, yang menyatakan bahwa massa dapat membelokkan ruang-waktu dan, akibatnya, jalur cahaya.

teleskop James webb

Detail Citra JWST

Dalam citra yang diambil JWST, galaksi elips yang berada di pusat cincin termasuk dalam gugus galaksi SMACSJ0028.2-7537.

Galaksi ini tampak sebagai cahaya oval dengan inti terang pada bagian tengahnya.

Sementara itu, galaksi spiral yang terletak di belakangnya tampak melengkung mengelilingi galaksi elips, membentuk struktur cincin dengan garis-garis biru cerah yang merupakan lengan spiral yang terdistorsi akibat efek lensa gravitasi.

Signifikansi Penemuan

Penemuan cincin Einstein ini tidak hanya memberikan pemandangan kosmik yang menakjubkan tetapi juga menawarkan peluang bagi para astronom untuk mempelajari distribusi massa galaksi yang berperan sebagai lensa.

Dengan menganalisis bagaimana cahaya dibelokkan, ilmuwan dapat mengungkap informasi tentang materi gelap yang tidak terlihat namun memiliki pengaruh gravitasi signifikan dalam pembentukan struktur alam semesta.

Kolaborasi Observasi

Citra ini merupakan bagian dari survei Strong Lensing and Cluster Evolution (SLICE) yang dipimpin oleh Guillaume Mahler dari Universitas Liège, Belgia.

Survei ini bertujuan untuk meneliti evolusi gugus galaksi selama 8 miliar tahun dengan menargetkan 182 gugus galaksi menggunakan instrumen Near-InfraRed Camera (NIRCam) milik JWST.

Selain itu, data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble juga digunakan untuk melengkapi observasi ini, khususnya dari instrumen Wide Field Camera 3 dan Advanced Camera for Surveys.

Penemuan ini menegaskan kemampuan JWST dalam mengungkap misteri alam semesta dan memberikan wawasan baru tentang fenomena lensa gravitasi serta distribusi materi gelap di kosmos.