GayaTekno.id – Untuk meningkatkan layanan dan kenyamanan pelanggan di tengah kompleksitas pengelolaan operasional dan jaringan yang terus meningkat, XL Axiata mulai mengimplementasikan platform Zero Touch Operation, termasuk otomatisasi pengelolaan jaringan (Automation NOC- Network Operation Center).
Melalui platform ini, XL Axiata bisa mempercepat proses deteksi terhadap ganguan jaringan, sekaligus dampaknya terhadap para pelanggan. Jika gangguan bisa lebih awal diidentifikasi, maka dampak gangguan, termasuk jumlah pelanggan yang terdampak, bisa diminimalisir.
“Penerapan platform Zero Touch Operation ini merupakan bagian dari transformasi digital yang terus kami lakukan, di mana sejak tahun 2019 kami telah melakukan modernisasi pada setiap perangkat penunjang operasi,” ujar Direktur & Chief Information-Digitalization Officer XL Axiata, Yessie D Yosetya, dalam keterangan resminya, Kamis (21/1/2021).
“Agar mampu menyediakan berbagai layanan yang maksimal sesuai dengan ekspektasi pelanggan, kami juga berupaya untuk meminimalisir dampak gangguan pada sisi jaringan. Dengan menerapkan platform ini, banyak aktifitas operasional termasuk pengelolaan jaringan bisa diproses secara otomatis dengan pemanfaatan IT yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan,” imbuhnya.
Namun perlu diingat, Zero Touch Operation diterapkan untuk menjalankan pekerjaan yang berulang dan memiliki tingkat kognitif yang rendah, sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak untuk melakukannya.
Dengan platform ini, semua pekerjaan yang sudah memiliki Standard Operational Procedure (SOP) yang baku akan bisa dikerjakan oleh mesin atau tidak perlu lagi dikerjakan secara manual.
Dengan demikian, sumber daya yang ada bisa diberdayakan untuk pekerjaan yang lebih produktif guna mencapai tingkat efisiensi operational sesuai yang diharapkan.
Meski operasionalnya lebih kompleks, namun manfaat Zero Touch Operation dari XL Axiata sudah mulai terlihat, seperti ketersediaan jaringan meningkat sekitar 4,2%, volume download naik hingga 45%, waktu respon terhadap persoalan jaringan 90% lebih cepat, waktu untuk restorasi 35% lebih cepat, serta peningkatan kualitas 4G hingga 18%.
Semua indikator tersebut menunjukkan peningkatan kinerja penanganan gangguan dan peningkatan kualitas jaringan, yang pada akhirnya bisa dirasakan langsung oleh pelanggan berupa kenyamanan menggunakan jaringan XL Axiata.
Sedangkan untuk teknisnya, platfrom Zero Touch Operation bekerja dengan menggunakan Machine Learning Algorithm untuk mengolah data yang ada pada sistem guna menghasilkan informasi dan rekomendasi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan, termasuk automatic resolution, berdasarkan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Selain itu, XL Axiata juga bermitra dengan PT Huawei Tech Investment sebagai penyedia teknologi, sistem enablement dari Zero Touch Operation yang ternyata sudah diterapkan XL Axiata sejak awal tahun 2020 dengan menghasilkan beberapa use case dari automatisasi operation. Proyek ini ditargetkan bisa selesai di tahun 2023 mendatang.
Menurut Yessie, secara industri, mungkin beberapa operator di Indonesia sudah melihat peluang penerapan Artificial Intelligent (AI) and Machine Learning pada NOC mereka.
Namun, untuk bisa menerapkannya perlu terlebih dulu melalui prasyarat utama, yaitu Operation Digitalization. Prasyarat tersebut memungkinkan suatu perusahaan mempunyai data operational yang akan menjadi dasar atau inputan ke dalam Machine Learning Algorithme pada platform Zero Touch Operation.
Dengan demikian, platform ini bisa memberikan informasi dan rekemondasi untuk penyelesaian persoalan dan melakukan remediasi otomatis terhadap problem tertentu.
Berikan Komentar