GayaTekno.id – Pergerakan ekonomi saat ini semakin cepat dan menghadirkan beragam peluang dalam mengembangkan kekayaan. Pesatnya perkembangan teknologi digital turut mempermudah akses ke berbagai pilihan instrumen investasi.
Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang ragu dalam memanfaatkan peluang dan kemudahan yang ada, dikarenakan kurangnya waktu dan informasi untuk mengkaji perkembangan pasar.
Alhasil, tidak sedikit yang kemudian memilih untuk menyimpan dana yang dimiliki di produk tradisional seperti deposito ataupun tabungan biasa.
Di sinilah bank, khususnya bank prioritas, dapat berperan sebagai mitra keuangan yang secara aktif menelaah potensi pengembangan kekayaan, yang mencermati preferensi dan aspirasi nasabah.
Proses pengambilan keputusan keuangan akan semakin lebih mudah dengan adanya intuitive wealth management strategy, sehingga nasabah dapat yakin untuk melakukan investasi akurat di saat yang tepat.
Jadi sebelum menentukan bank prioritas untuk berinvestasi, perhatikan terlebih dahulu 3 hal berikut ini:
Proaktif dalam menganalisa peluang, bukan hanya saat diminta
Cara memilih bank prioritas untuk investasi bisa dengan proaktif melakukan pemantauan dan analisa mendalam atas berbagai data dan pandangan keuangan terkini serta secara berkesinambungan mengkaji peluang yang ada – yang mungkin tidak disadari oleh nasabah, dan selanjutnya disajikan dalam bentuk langkah keuangan yang dibutuhkan.
Bersama dukungan partner proaktif, keputusan finansial akan jauh lebih jelas dan tajam dengan memanfaatkan beragam kemungkinan peluang investasi.
Tim ahli yang handal dan berpengalaman
Perkembangan dunia investasi yang pesat membutuhkan pendekatan yang cermat dan terintegrasi. Selidiki cara pandang dan proses penyusunan strategi keuangan dari partner perbankan.
Setidaknya ada tips memilih bank prioritas yang perlu dipertimbangkan saat perkembangan teknologi pesat seperti ini, yaitu ahli handal (team of experts), bergerak berdasarkan data (data-driven operating model) dan optimalisasi portofolio yang mencermati kebutuhan nasabah (customer science).
Data-driven operating model adalah suatu kerangka kerja dengan proses dan infrastruktur yang ditujukan mengoperasionalkan data internal dan eksternal secara efektif dan optimal, sebagai landasan untuk menyusun strategi keuangan yang tepat guna.
Dalam penyusunan strategi keuangan, penting untuk mencakup kemungkinan kebutuhan nasabah secara akurat, dan diperlukan penerapan customers science atau model analisa secara dinamis dan ekstensif yang merupakan perpaduan antara teknologi, behavioral science, dan data finansial nasabah.
Dengan dukungan tim ahli yang bergerak dinamis, maka strategi investasi tiap nasabah dapat dipertajam dan disampaikan di saat yang tepat.
Kapabilitas teknologi digital
Keberadaan teknologi saat ini telah terintegrasi dalam beragam aspek kehidupan, termasuk untuk pengelolaan keuangan dan kekayaan.
Teknologi digital handal sangat penting untuk mendukung kemudahan akses, kecepatan, kenyamanan dan juga keamanan bertransaksi keuangan, termasuk kelengkapan produk investasi untuk bertransaksi secara real-time.
Teknologi digital juga memungkinan nasabah untuk mendapatkan informasi akurat sedini mungkin melalui media preferensi mereka, dan dapat melaksanakan transaksi kapanpun dimanapun. Sehingga nasabah tidak akan melewatkan peluang yang bermanfaat.
Berikan Komentar