Destinasi Wisata Alam Sulawesi Selatan yang Jarang Terekspos

Destinasi wisata sulawesi selatan yang jarang terekspos

GayaTekno.id – Dijuluki sebagai Negara Seribu Pulau, Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya yang indah dan kebudayaannya yang beragam, terbentang luas dari Sabang hingga Merauke menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata atraktif di dunia.

Sulawesi Selatan pun menjadi salah provinsi di Indonesia yang menyimpan pesona wisata alam yang memesona, seperti kawasan Bulukumba dan Tana Toraja.

Berikut ini adalah destinasi wisata alam di Sulawesi Selatan yang jarang tereskpos di dunia maya.

Desa Kahayya

Desa Kahayya
Terletak kurang lebih 34 km arah utara dari pusat kota Bulukumba, Desa Kahayya menjadi pilihan destinasi yang tepat apabila kamu ingin melepas penat dari suasana perkotaan.

Nama Kahayya sendiri diambil dari Bahasa Konjo. “Kaha” berarti kopi dan penambahan kata “yya” di belakangnya sebagai penegasan dari kata sebelumnya.

Ringkasnya, dapat disimpulkan bahwa Desa Kahayya merupakan daerah penghasil kopi terbaik di Bulukumba. Bagi kamu pencinta kopi, wajib mendatangi desa ini saat plesir ke Sulawesi Selatan.

Besarnya potensi wisata yang ada pada Desa Kahayya ini juga telah menjadikannya sebagai desa wisata Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dengan kategori berkembang.

Namun, fakta geografis Desa Kahayya yang berada tepat di bawah kaki gunung Lompobattang membuat kondisi jalan yang harus ditempuh menjadi sedikit lebih menantang.

Namun, perjalanan menantang tersebut akan dibayar setimpal. Setibanya di Desa Kahayya, kamu bisa menikmati segarnya udara pada ketinggian 900-2.800 mdpl sambil menyeruput kopi panas dan melihat perkebunan kopi yang merupakan salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat di Desa Kahayya.

Pantai Tanjung Bira

Pantai Tanjung Bira
Selain destinasi wisata yang berada di kawasan pegunungan, Bulukumba juga kaya akan destinasi wisata pantai dan laut yang sayang apabila dilewatkan, salah satunya adalah Pantai Tanjung Bira.

Pantai ini menyuguhkan pemandangan hamparan pasir putih yang indah dan air laut yang berwarna biru nan cantik.

Titik Nol Bulukumba

Titik Nol Bulukumba
Tidak jauh dari Pantai Tanjung Bira, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan juga baru-baru ini memperkenalkan wisata Titik Nol Bulukumba.

Lokasi ini disebut sebagai salah satu destinasi wisata ekstrem karena berada pada titik bertemunya arus angin barat dan angin timur, serta arus laut dari arah Selat Makassar dan Laut Flores.

Para pengunjung Titik Nol Bulukumba ini dapat berfoto di depan tugu perahu pinisi dan prasasti penanda Titik Nol Bulukumba yang berada di ketinggian 50 m di atas permukaan laut.

Oleh kareba itu, lokasi ini juga merupakan tempat yang cocok untuk kamu yang ingin menikmati pemandangan matahari terbit maupun terbenam.

Desa Tana Beru

Desa Tana Beru
Selain wisata alamnya yang indah, Bulukumba juga kaya akan wisata budayanya. Dengan mengunjungi Desa Tana Beru, kamu dapat melihat pekerjaan masyarakat setempat yang membangun kapal pinisi secara manual tanpa adanya gambar rancangan bangunan.

Kebudayaan ini sukses meraih sertifikat dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Perahu dari Desa Tana Beru ini telah melanglang buana ke berbagai negara dan 75% dari pesanan kapal datang dari luar negeri dengan harga miliaran rupiah.

Tradisi pembuatan perahu di Bulukumba yang diakui sebagai salah satu sumber nafkah warga Bulukumba ini pun masih dipertahankan, di mana proses memilih kayu hanya dapat dilakukan pada hari yang diyakini baik, yaitu hari kelima atau hari ketujuh pada setiap bulan dengan kepercayaan angka lima melambangkan rezeki yang telah diraih dan angka tujuh melambangkan selalu mendapatkan rezeki.

Saat akan berlayar, masyarakat setempat juga akan melaksanakan upacara Maccera Lopi dengan tujuan menyucikan perahu agar diberi keselamatan.

Kawasan agrowisata enrekang

Kawasan Agrowisata Enrekang
Kabupaten Enrekang dikenal sebagai sentra penghasil bawang merah di Sulawesi, dan dikatakan berpotensi besar menjadi destinasi wisata baru.

Kamu akan mendapatkan dua sensasi berbeda pada siang dan malam hari di Enrekang. Pada siang hari, kamu akan menikmati suasana pedesaan dengan pemandangan hamparan Gunung Nona dan lukisan langit biru.

Sedangkan di malam hari, kamu akan disuguhkan dengan gemerlap lampu sepanjang mata memandang yang berasal dari lampu-lampu teknologi pengusir hama di lahan bawang milik petani, sehingga kamu akan merasa sedang berada di perkotaan namun dengan udara yang bersih dan sejuk.

Kampung lolai toraja

Kampung Lolai, Negeri di Atas Awan
Sebelum ke Toraja Utara, jangan lupa menyempatkan diri untuk mampir di Tana Toraja yang merupakan ikon budaya dan pariwisata Sulawesi Selatan.

Tidak hanya budayanya yang amat terkenal di dunia, dengan letak geografisnya yang berada di ketinggian, Tana Toraja menyuguhkan berbagai pilihan wisata alam mulai dari bukit dan pegunungan hingga air terjun yang eksotis.

Kamu dapat dengan puas menyaksikan pemandangan alam Toraja di puncak bukit Buntu Burake yang berada pada ketinggian 1700 mdpl yang terdapat patung Yesus tertinggi yang ikonik berdiri dengan megah di sini.

Setelah puas menikmati keindahan alam di Tana Toraja, kamu dapat singgah di Kampung Lolai, sebuah negeri di atas awan yang amat sangat cantik terletak di Toraja Utara untuk menikmati matahari terbit atau terbenam di sela-sela hamparan awan yang begitu menakjubkan.

Tivan Rahmat
The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life