Tokopedia – Bukalapak vs E-Commerce Asing, Mana yang Lebih Ramai Pengunjung?

Tokopedia vs bukalapak vs lazada vs shopee

GayaTekno.id – Setahun setelah awal mula pandemi global Covid-19, perlahan-lahan adaptasi terhadap new normal mulai menunjukkan shifting habit dalam beraktivitas sehari-hari, termasuk dalam urusan berbelanja.

Tingginya permintaan akan kebutuhan yang dibeli secara online mengharuskan industri e-commerce dan ekspedisi pengiriman bekerja sama secara sinergis untuk memastikan kepuasan konsumen tetap terjaga.

Di sisi lain, lembaga riset lasar Iprice merangkum beberapa highlight mengenai fakta perkembangan e-commerce selama Q3 2020 menerbitkan Map of E-commerce Indonesia Q3 2020.

Satu hal yang menarik dari riset tersebut antara lain adalah mengamati jumlah kunjungan konsumen di dua situs dagang daring asal Indonesia, Tokopedia dan Bukalapak, yang masih bisa berkompetisi di tengah himpitan e-commerce asing seperti Lazada dan Shopee.

Pengunjung website Tokopedia pada trimester ini menyentuh angka 84 jutaan perbulan dengan total peningkatan sebanyak 25% sejak awal tahun 2020 kemarin.

Berdasarkan Peta Persaingan E-commerce Indonesia, pertumbuhan total pengunjung website Tokopedia meningkat 40% jika dibandingkan Q3 2019. Pada Q3 2019 rataan pengunjung bulanannya hanya mencapai angka 60 jutaan perbulan.

Tokopedia juga merupakan satu-satunya e-commerce lokal yang memiliki pengunjung website lokal terbanyak di Asia Tenggara menyaingi Shopee dan Lazada pada tahun 2019 kemarin.

Total kunjungan website Tokopedia mencapai jumlah 900 jutaan selama tahun 2019. Menariknya, Tokopedia yang benar-benar fokus mendominasi pasar Indonesia sudah bisa menyaingi Shopee dan Lazada yang dikategorikan sebagai e-commerce regional.

Dengan data pertumbuhan yang menjanjikan ini, tidak heran jika Google dan Temasek juga ingin ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan e-commerce di Indonesia dengan investasi di Tokopedia November ini.

Di sisi lain, Nikkei Asian Review melaporkan Google sekarang memegang sekitar 1.6% share di Tokopedia sedangkan Anderson Investment yang berafiliasi dengan Temasek memiliki persentase lebih tinggi yaitu 3.3.

Data ini menurut dokumen yang diajukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, tertanggal 4 November kemarin. Investasi dari perusahaan berbasis teknologi yang mengarah ke industri e-commerce Indonesia ini sebenarnya bukan pertama kali.

Sebelumnya, Bukalapak juga menerima dana segar dari Microsoft pada bulan yang sama, estimasinya Microsoft setuju untuk investasi sebesar $100 juta dollar AS ke Bukalapak berdasarkan laporan Bloomberg.

Bentuk investasi ini juga akan mengarah ke partnership produk Microsoft untuk penggunaan di Bukalapak. Salah satunya adalah pengembangan teknologi berbasis Microsoft Azure untuk Bukalapak.

Bukalapak yang juga menunjukan pertumbuhan positif, memiliki total kunjungan website 646 Jutaan selama tahun 2019 berhasil menduduki peringkat ke-4 di Asia Tenggara setelah Shopee, Lazada dan Tokopedia.

Pada Q3 2020 ini Bukalapak berada di peringkat ketiga dengan total rataan kunjungan website bulanan mereka sebanyak 35 jutaan.

Feby Vebriani
Beberapa orang itu seperti mendung. Ketika mereka menghilang, suasana jadi lebih cerah.